Lihat ke Halaman Asli

Fani Tafia

Pejuang melawan kebodohan

Unsur Intrinsik Cerpen

Diperbarui: 24 Februari 2017   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

UNSUR INTRINSIK CERPEN

Nama cerpen : Lilin Merah di Belakang Meja Mahyong
Penulis           : Guntur Alam
Link                : http://cerpen.print.kompas.com/2016/05/19/lilin-merah-di-belakang-meja-mahyong/

Deskripsi unsur         :
a). Tema          : Perkawinan paksa

 Bukti   : Perempuan itu tak punya pilihan. Dia harus menjalani takdir yang sudah dipilihkan untuknya. Saat usianya tiga belas tahun, dia pindah ke rumah calon suaminya.

b). Alur            : Maju

Bukti   : Setelah berpuluh-puluh tahun, setelah dia lebih banyak menelan air mata dan kesedihan, setengah batang lilin merah itu tak kunjung dapat dia nyalakan.

c). Tokoh         :

  • Ying-ying
  • Bukti         : “Ying-ying, dengarkan baik-baik.” Aku mengangguk.
  • Popo
  • Bukti         :... ketika Popo pertama kali menceritakan...
  • Ibu Ying-ying
  • Bukti         : Aku tahu sebenarnya Popo tengah membicarakan ibuku.
  • Bibi Mei
  • Bukti         : Bibi Mei yang bercerita tentang ibu.
  • Nenek Yu
  • Bukti         : . Sebab aku, Bibi dan Nenek Yu—tetangga kami—tak pernah menang melawan Popo.

d). Penokohan :

1. Ying-ying    :hormat kepada orang tua

Bukti   : Bila Popo bercerita tentang anak perempuan yang kabur bersama hantu, aku hanya akan diam. Tak membantah. Tak bertanya.

2. Popo            : Bijak, suka bercerita, pintar bermain mahyong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline