Lihat ke Halaman Asli

Tetaplah Membumi Garudaku

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Beberapa jam kedepan kita,, sebagai warga di republik ini akan melihat sebuah pertandingan yang melibatkan seluruh emosi tenaga dan fikiran kita,, ketika Timnas kita berhadapan dengan salah satu musuh bebuyutannya, apalagi kalau bukan tim nasional Malaysia. Pertandingan yang tentu akan menyeret kita kedalam pergumulan sarat eksistensi, percaturan politik kedua negara ditambah rumitnya berbagai persoalan hub bilateral kedua negara dengan dibumbui klaim negara malaysia tentang segala sesuatu baik itu yang berhubungan dengan bidang seni,, budaya dan bahkan wilayah,, seolah mencabik cabik harkat dan martabat bangsa ini seakan akan tak berdaya ditangan negara semenanjung,, hal mana yang membuat kita geram dan terluka,, belum lagi persoalan TKI kita yang seolah olah hanya menjadi hamba sahaya bahkan tak lebih dianggap sebagai budak dinegeri semenanjung membuat tensi pertandingan nanti demikian tinggi. Terlepas dari segala persoalan yang mengelayuti TIMNAS INDONESIA dalam rekrutmen pemain, bahkan banyak pihak yang mengatakan bahwa timnas ini adalah timnas tarkam,, namun harapan menbuncah ketika timnas yang dikatakan berbagai pihak adalah timnas tarkam,, ternyata mampu membalikkan keadaan ketika dihadapkan dengan salah satu tim favorit juara Singapura dan berhasil menang setelah sekian lama takluk ditangan negara pulau tersebut, bahkan oleh timnas yang diisi dengan pemain terbaikpun dari kompetisi terbaik kata beberapa pihak yang berseberangan dengan eksistensi PSSI dewasa ini, tak mampu menahan laju negeri singa tersebut. Harapan dan asa yang demikian tinggi ketika pertandingan nanti digelar membuat seluruh elemen bangsa tak terkecuali petinggi di republik ini seakan akan mencari muka dan bahkan ada beberapa diantaranya akan dan terlihat menonton langsung ke bukit jalil malaysia,, membuat sesuatu yang berbeda ketika TIMNAS ini membutuhkan dukungan moril dan materil dari para petinggi di republik mungkin inilah yang disebut sebagai politik PENCITRAAN, hal mana tak terlepas dari semua persoalan tentang beberapa pihak yang mengklaim seakan akan lebih berhak membentuk timnas daripada federasi yang resmi dalam hal ini PSSI,, bahkan Menpora sendiri sempat menahan Dana untuk timnas Indonesia karena dikatakan tidak diisi pemain terbaik. Namun begitu ketika harapan membuncah dipundak pemain,, kita hendaknya tetap tidak terlalu larut dalam euforia yang berlebihan,, bahkan kita harus tetap membumi,, dan rendah hati bahwa timnas kita saat ini masih harus menapaki tangga yang demikian tinggi untuk menjadi juara diajang AFF ini. Penulis juga ingin mengigatkan kepada seluruh punggawa timnas dan kepada manejemen timnas untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengadakan wawancara dengan pihak media,, dan juga tidak terlalu jumawa dengan pencapaian yang sudah didapat sejauh ini,, tetaplah selalu waspada dengan berbagai isu persoalan baik itu yang datang dari dalam maupun dari luar tim dan disikapi secara bijaksana jangan sampai apa yang sudah dihasilkan sejauh ini hancur berantakan dengan berbagai isu yang sengaja dihembuskan untuk menggerogoti timnas yang sedang berlaga. Berjuanglah sekuat tenaga dengan hati yang tulus dibarengi doa semoga timnas kita dapat memberikan hasil yang gemilang untuk dipersembahkan bagi bumi pertiwi,, dan kepada pendukung timnas yang menonton langsung berikanlah dukungan dengan penuh semangat tak kenal henti,, dan bersikaplah sopan dan tertib semoga pertandingan nanti berjalan lancar,, jangan mau terpancing provokasi dari suporter timnas malaysia, tunjukkan kita lebih bermartabat daripada mereka. Semoga sukses,, salam dari pedusunan TAP - SEL SALAM REVOLUSI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline