By: Fadzilatul Khasna
Anak adalah sebuah anugrah yang menjadi harapan bagi setiap keluarga yang telah menikah. Setiap orang tua pasti menginginkan anak yang lahir dalam kondisi yang sehat jasmai dan rohaninya tanpa kekurangan apapun. Namun, yang perlu diketahui adalah tidak semua orang tua mampu melahirkan seorang anak secara normal, ada beberapa orang tua yang Allah berikan ujian dalam merawat, melahirkan dan mendidik anak yang spesial dengan kelebihan nya yang biasa kita sebut dengan anak berkebutuhan khusus. Sikap orang tua dalam menerima keadaan anak berkebutuhan khusus sangat berpengaruh sekali terhadap tumbuh kembang anak itu sendiri (Khodijah dkk,2022) Salah satu anak brkebutuhan khusus yaitu anak down syndrome. Ketika ibu dengan anak down syndrome memberikan pengasuhan dengan menerima keadaan anak dan memberikan ekspresi kasih sayang akan berdampak pada perkembangan anak down syndrome yang lebih optimal (Rahmawati & Masykur,2017).
Down syndrome(DS) merupakan sebuah kelainan fisik yang dialami oleh anak akibat adanya kelainan kromosom menjadi 21 ( Kamil dkk, 2023). Anak down syndrome yang dinyatakan memiliki kebutuhan khusus gangguan fisik dan psikis, cenderung mengalami hambatan dalam perkembangan terutama dalam kemandiriannya sehingga dalam hal ini perlu dilakukan perawatan yang khusus sesuai dengan kondisi anak. Anak down syndrome memerlukan pendidikan khusus untuk mengembangkan kemandirianya baik secara akademik maupun non akademik sehingga anak akan dapat berkembang secara optimal. Pelatihan kemandirian ini dapat belajar mengurus dirinya sendiri, kegiatan akademik dan kegiatan sehari-hari lainnya. Bekal kemandirian hidup ini akan menjadi pokok penting untuk kehidupan anak kelak karena kemampuan dasar yang akan membentuk kepribadian anak, serta penunjang perkembangan kognitif dan perkembangan lainnya.
Terdapat berbagai cara stimulasi anak untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhannya, diantaranya dengan memberikan kegiatan yang bersumber dari lingkungan sekitar, dan dilakukan bersama orang-orang di sekitar anak. Orangtua dapat memanfaatkan lingkungan dengan baik karena akan menjadi media penting bagi perkembangan anak, kepercayaan diri anak juga akan tumbuh dan dia akan terus mencoba dan bereksplorasi (Situmeang dkk, 2023). Kegiatan – kegiatan yang diberikan kepada anak down syndrome ini lebih banyak tentang kehidupan sehari – harianak seperti, kemampuan untuk membersihkan diri, dan kemapuan dalam berkomunikasi atau berbicara dan menulis.
Berdasarkan hal tersebut dapat ditegaskan bahwa stimulasi yang tepat yang diberikan oleh orangua dapat membantu perkembangan anak berjalan lebih optimal. Selain itu, kondisi psikis dan penerimaan orang tua juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak sehingga orang tua harus bisa leboh sabar dan leboh tekun ketika berhadapan dan memberikan stimulasi kepada anak yang berkebutuhan khusus sperti anak dwn syndrome ini.
Daftar Pustaka
https://youtu.be/OKpcDwtD5MM?si=siYD60r0nk9510YZ
Rachmawati, S. N., & Masykur, A. M. (2017). Pengalaman ibu yang memiliki anak down syndrome. Jurnal Empati, 5(4), 822-830.
Kamil, N., Fitri, Z. Z., Nasution, H., & Putro, K. Z. (2023). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus: Down Syndrome. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 190-198.
Situmeang, E., Sagala, Y., Zalukhu, Y. T., & Herlina, E. S. (2023). PENTINGNYA PERAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DOWN SYNDROME. Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 2(3).
Amanda, A. Penerapan Metode Montessori dalam Tuturan Anak Down Syndrome.