Lihat ke Halaman Asli

BPJS Bagian Keempat

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ini adalah tulisan saya yang ke empat, tentang pengalaman saya sejak menjadi peserta BPJS Kesehatan, semoga anda tidak bosan membacanya. Karena rangkaian perawatan gigi saya masih belum selesai, jadi saya akan bercerita sepenggal penggal saja.

Sekarang tinggal 16 buah saja jumlah gigi saya, kebayang enggak betapa jeleknya senyum saya. Itu sebabnya saya malu berpose di pp kompasiana ini... hahaha. Itupun gigi sisa gigi dengan berbagai macam bentuk tambalan, sebelum menjadi peserta bpjs saya mesti mengeluarkan uag tidak sedikit untuk perawatan gigi saya, mari saya ajak berhitung.

Untuk satu buah gigi dengan lubang yang dalam sampai menyentuh syaraf gigi, sampai pada penambalan permanen , perlu proses hingga pernah mencapai 6 kali perawatan, dan satu kali kunjungan , saya mengeluarkan biaya Rp.100,000, itu untuk perawatan di klinik gigi swasta, kata teman saya itu sudah murah , kalau ke praktek dokter gigi , ada yang pasang tarif hingga Rp. 200.000,- untuk sekali kunjungan.

Sudah 600.000 rb biaya yg harus saya bayar untuk penambalan satu lubang pada satu gigi, tambah lagi kalau lubangnya nya lebih dari satu, belum kalau ada gigi lain yang berlubang, ya...itu akibat dari saya meremehkan kesehatan gigi saya dikala muda, sesal kemudian tiada berguna.

Kalau di puskesmas dengan status pasien umum, untuk perawatan gigi , kita hanya dikenakan biaya 5000 saja untuk karcis dan 15.000 saja untuk tindakan, sekali kunjungan.

Sekarang dengan adanya BPJS, biaya yang bisa saya hemat begitu besar, mudah mudahan program ini bisa berjalan selamanya, nanti cerita saya akan tetap berlanjut
Salam...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline