Lihat ke Halaman Asli

Fadya Asmadina Aulia

Mahasiswi Pendidikan

Analisis Asesmen di Ruang Kelas

Diperbarui: 10 Maret 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bpmplampung.kemdikbud.go.id

Halo pegiat pendidikan! Pada artikel kali ini saya akan mengulas sebuah asesmen dalam modul ajar di sekolah dasar. Kita akan sama-sama mengulik lebih dalam tentang asesmen yang digunakan oleh seorang guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas 5.  

Materi yang dipelajari adalah penggunaan huruf kapital. Capaian pembelajarannya adalah: Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma budaya. Dari sini seharusnya sudah tergambar bahwa setelah mengikuti pembelajaran peserta didik mampu menggunakan huruf kapital untuk menulis teks. Tujuan pembelajaran yg dibuat guru yaitu: Melalui diskusi kelas, peserta didik dapat memahami penggunaan huruf kapital dengan benar. 

Melalui kegiatan mengisi LKPD, peserta didik dapat menulis teks/ kalimat menggunakan huruf kapital dengan benar. Menurut hemat saya, tujuannya sebaiknya: melalui penjelasan guru dan diskusi kelas, peserta didik dapat memahami kaidah penggunaan huruf kapital dengan benar. Media yang digunakan guru ada kertas bentuk daun dan ranting berisi kalimat yg keliru penggunaan kapitalnya. Sehingga TP kedua yang cocok adalah: melalui kegiatan memperbaiki kalimat yang keliru dan menyalin ulang pada daun dan ranting kertas, peserta didik dapat menulis kalimat menggunakan huruf kapital dengan benar

Jenis asesmen dalam modul ajar ini adalah asesmen proses atau sering dikenal formatif. Bentuk asesmen yng digunakan tertulis dan unjuk kerja. Dalam asesmen tersebut, ada beberapa bagian yang menunjukkan kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta didik:
1) Instrumen Penilaian untuk Kemampuan Penggunaan Struktur Bahasa: Penilaian ini mencakup penggunaan tanda baca dalam tulisan. Tahap ini sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas 5 SD yang sedang belajar mengenai tata bahasa dan penggunaan tanda baca yang benar. dalam tulisan. Penilaian ini memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya penggunaan tanda baca dalam menyusun kalimat yang benar. 

2) Instrumen Penilaian untuk Kemampuan Lainnya: Ini mencakup kemampuan siswa dalam melafalkan teks dengan fasih, memahami bacaan, dan memberikan pendapat. Tahap ini sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas 5 SD yang sedang mengembangkan keterampilan membaca, memahami teks, dan mengungkapkan pendapat mereka dengan jelas. 

3) Rubrik Asesmen Berbicara: Penilaian ini mencakup isi, ketepatan bahasa, kefasihan berbahasa, dan ekspresi dalam berbicara. Ini sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik kelas 5 SD yang sedang belajar untuk menyampaikan ide-ide mereka secara lisan dengan jelas dan menggunakan bahasa yang tepat. 

4) Rubrik Asesmen Sumatif Menulis: Penilaian ini mencakup isi, organisasi, variasi kalimat dan kosakata, serta ejaan dan tanda baca dalam tulisan. Tahap ini sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas 5 SD yang sedang belajar untuk menulis dengan jelas, terorganisir, dan menggunakan variasi kalimat dan kosakata yang tepat.

Dalam asesmen tersebut, terdapat beberapa bagian yang menunjukkan kesesuaian dengan perlunya mempertimbangkan aspek lingkungan budaya dan karakteristik peserta didik:
1. Sikap: Aspek ini mencakup observasi sikap selama kegiatan berlangsung dan penilaian antarteman. Melalui observasi sikap, guru dapat memahami budaya serta pola interaksi sosial yang mungkin berbeda di antara peserta didik. Penilaian antarteman juga memungkinkan untuk memahami dinamika kelompok dan bagaimana peserta didik berinteraksi sesuai dengan latar belakang budaya mereka. 

2. Instrumen Penilaian: Instrumen penilaian untuk kemampuan penggunaan struktur bahasa dan kemampuan lainnya mempertimbangkan variasi kemampuan dan tingkat pemahaman yang mungkin dipengaruhi oleh latar belakang budaya peserta didik. Misalnya, dalam penilaian kemampuan penggunaan struktur bahasa, nilai diberikan berdasarkan pemahaman dan penerapan tanda baca yang dapat dipengaruhi oleh budaya dan konteks bahasa peserta didik.

3. Rubrik Asesmen Berbicara: Rubrik ini mempertimbangkan kesesuaian bahasa dan penggunaan ekspresi yang mungkin berbeda-beda tergantung pada latar belakang budaya peserta didik. Penilaian kefasihan berbahasa juga memperhitungkan kemungkinan variasi dalam kemahiran berbicara yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman berkomunikasi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline