Lihat ke Halaman Asli

Fadya Asmadina Aulia

Mahasiswi Pendidikan

Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia Menggali Makna dan Meningkatkan Diri

Diperbarui: 21 Februari 2024   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://johorejo.desa.id/kabardetail/NE1zSnIvVnQ4N0Q2MDlobEZiNFlOUT09/profil-ki-hadjar-dewantara-.html

Pendidikan nasional Indonesia telah melalui perjalanan yang panjang, penuh tantangan, dan transformasi yang menginspirasi. Dari masa pra-kemerdekaan hingga saat ini, sistem pendidikan kita telah menjadi pusat perhatian dan refleksi bagi banyak pihak. Dalam artikel ini, saya akan mengeksplorasi perjalanan pendidikan nasional Indonesia, merangkum pemahaman saya, serta merenungkan perubahan diri yang dapat saya terapkan di sekolah dan kelas saya. 

Perjalanan pendidikan nasional Indonesia dimulai jauh sebelum kemerdekaan, saat sistem pendidikan kita masih dipengaruhi oleh kekuatan kolonial yang berkuasa. Pendidikan pada masa itu tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mentransmisikan pengetahuan, tetapi juga sebagai instrumen untuk mengontrol dan menindas masyarakat yang dikuasai.

Namun, semangat Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya membawa angin segar bagi perubahan. Visi mereka tentang pendidikan yang inklusif, merdeka, dan berbudaya menjadi landasan bagi transformasi pendidikan Indonesia pasca-kemerdekaan. Meskipun masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti akses terbatas, kesenjangan regional, dan kurikulum yang belum relevan, pendidikan nasional Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan bagi semua anak bangsa.

Materi tentang Perjalanan Pendidikan Nasional telah memberikan saya wawasan yang mendalam tentang sejarah, tantangan, dan harapan dalam sistem pendidikan Indonesia. Dari pemahaman ini, saya merenungkan perubahan diri yang dapat saya terapkan di lingkungan sekolah dan kelas.

Pertama, saya akan lebih aktif dalam mempromosikan inklusi pendidikan. Saya akan memastikan bahwa setiap siswa, tanpa memandang latar belakang atau kondisi, merasa diterima dan didukung dalam proses pembelajaran.

Kedua, saya akan mengadvokasi perubahan kurikulum yang lebih relevan dengan tuntutan zaman. Saya akan berupaya untuk mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.

Ketiga, saya akan terlibat aktif dalam pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru. Saya menyadari bahwa peran guru sangat penting dalam membentuk karakter dan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, saya akan terus meningkatkan kualitas diri sebagai pendidik.

Dengan berbagai perubahan ini, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, merdeka, dan berbudaya bagi generasi masa depan Indonesia.

Melalui pemahaman dan refleksi ini, saya yakin bahwa perubahan diri saya akan menjadi bagian dari perjalanan menuju pendidikan nasional Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline