Lihat ke Halaman Asli

Sekejap tapi Lekat

Diperbarui: 3 November 2023   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pelangi kuncup merekah
Cairlah kutub selatan melebur
Berdebar; hati rasa nyiur
Segala susah mendadak pukah

Ah, detak berisik mengusik
Pelangi muda menguasai hati
Lucu sekali, berkilau-kilau netranya bak mentari
Apa ini? Ramai bunga-bunga menyanyi

Langit dan bumi satu hati
Tapi nihil melebur menyatu
Senja laksana candu; mengikat menggentayangi
Dan sayangnya, cukup dilihat dan cukup tau

Duh, ia bagian dari asmaraloka
Dibuang sayang, digenggam erat perih
Telah kuselesaikan segala nestapa tersisa
Kuucapkan, "Terima kasih sudah pernah bersama."

Pekalongan, 1 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline