Lihat ke Halaman Asli

Rafli: Ingin Jadi Pemain Persikad

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Ini nomor telpon Persikad ya? Saya penggemar Persikad. Kalau sudah gede, saya ingin jadi pemain Persikad,” begitulah bunyi pesan singkat yang diterima redaksi Jurnal Soccer. Mengira nomor yang tercantum di kolom Curhat Persikad sebagai kontak Persikad, Rafli, siswa kelas 5 SD Mampang 2 Pancoran Mas, Depok, lantas mengirim SMS tersebut. [caption id="attachment_118053" align="alignleft" width="225" caption="Rafli"][/caption] SETELAH disetujui sang Ibunda, Rahmawati, Jurnal Soccer kemudian menyambangi kediaman Rafli, di RT 1 RW 1, Kelurahan Mampang, Pancoran Mas. Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Ireta itu mengungkapkan kecintaannya terhadap klub yang sempat berlaga selama tiga bulan di Divisi Utama Liga Indonesia itu.

“Saya suka sama Persikad, jauh sebelum mereka muncul di televisi. Selain itu, saya juga suka Persib Bandung dan MU (Manchester United). Saya lihat di koran Persikad sudah tidak ada. Tetapi katanya nanti siswa dari SSB-SSB bakalan dijadikan pengganti Persikad,” jelas kakak dari Syifa Anetra Putri itu.

Ketika Persikad bertanding di Stadion Merpati, Rafli jarang absen untuk menyaksikan sendiri pahlawan-pahlawan mereka beraksi. Perjalanan dari rumah ke stadion ditempuh dengan berjalan kaki. Saat pertandingan berlangsung, mata Rafli tidak pernah lepas dari JP Boumsong dan Yusuke Sasa, dua pemain Persikad yang diidolakannya hingga saat ini.

Suatu hari, usai pertandingan, Rafli dan teman-teman menunggu di pintu belakang stadion. Ketika pemain Persikad keluar untuk kembali ke mess, mereka pun saling memanggil-manggil nama pemain yang menjadi idola masing-masing.

“Saya memanggil Boumsong dan Sasa, tetapi mereka tidak mendengar,” cerita Rafli sedih. Waktu itu, kata dia, suasana stadion memang sangat ramai.

Sejak kecil, seperti diungkapkan Rahmawati, Rafli memang memiliki ketertarikan terhadap sepakbola. Rahmawati menduga, rasa suka itu ditularkan oleh sang ayahnya, Handriawan, seorang mantan pesepakbola.

“Ayahnya pernah main di klub Jayakarta selama dua tahun. Ketika masih jadi pemain, ayah Rafli sering pergi bertanding ke luar daerah. Mungkin darah pesepakbola itu turun ke Rafli,” papar Rahmawati.

Sejak pindah ke Depok pada tahun 2006, Rafli mendapat kawan sepermainan yang sama-sama gandrung dengan sepakbola. Bersama rekan setimnya itu, Rafli selalu dipercaya mewakili RT 1 dalam pertandingan sepakbola perayaan 17-an.

“Tahun lalu, tim Rafli mendapat juara satu. Itu pertandingan terakhir yang diadakan di RW kami, karena lapangannya sekarang sudah tidak ada, sudah ditanamin pohon jagung,” kenang Rahmawati. Beberapa waktu yang lalu, Rafli juga terpilih sebagai satu-satunya siswa asal sekolahnya, untuk mewakili Gugus 6 Kecamatan Pancoran Mas dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

Kuatir potensi yang dimiliki anaknya tak tersalurkan, dengan dukungan penuh dari ayahnya, Rahmawati merelakan Rafli untuk mendalami ilmu sepakbola di SSB Ireta. Padahal, dia tahu benar, olahraga itu hadir sepaket dengan risiko cedera yang cukup tinggi.

“Sekitar satu tahun yang lalu, Rafli diajak teman sekolahnya, Ibnu Zaki, ke Ragunan. Rupanya Nunu (panggilan Ibnu) bertanding melawan tim dari SSB di daerah sana. Nunu yang saat itu ikut di SSB Ireta, mengajak Rafli bergabung,” kata Rahmawati.

Namun, karena terlalu semangat berlatih sepakbola, prestasi akademik Rafli kian hari kian merosot. Walaupun jadual latihan di SSB Ireta hanya setiap Kamis dan Minggu, Rafli bermain sepakbola setiap hari lain dengan teman-temannya.

“Dulu, Rafli langganan ranking satu atau dua. Sekarang sama sekali nggak. Padahal bulan Juni depan sudah mau kenaikan kelas,” ujar Rahmawati, yang mengaku tidak pernah sekalipun melarang kecintaan anaknya terhadap sepakbola.

Juga sang Ayahanda, meski hampir setiap hari sibuk mengelola bengkel milik keluarga, tetapi selalu mendukung hobi Rafli. “Ayah Rafli berjanji, nanti selepas SMP atau SMA, Rafli mau didaftarkan di akademi sepakbola. Tetapi untuk saat ini, kami berharap agar sekolah tetap menjadi yang utama. Nanti kalau sudah besar, kalau sudahbisa ke mana-mana sendiri, yang utama boleh dua-duanya, sekolah dan sepakbola,” pesan Rahmawati. *

Biodata Rafli Azhari Ramadhan

TTL:Jakarta, 4 Januari 1999

Ayah:Handriawan

Ibu:Rahmawati

Adik:Syifa Anetra Putri

Sekolah:SDN Mampang 2 Depok

SSB:Ireta

Posisi:Gelandang

Cita-Cita:Jadi Pemain Persikad

Hobi:Sepakbola, Bulutangkis

Idola: JP Boumsong dan Yusuke Sasa (eks Persikad)

*Tulisan ini dimuat di Harian Jurnal Depok, Edisi Kamis 1 April 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline