Lihat ke Halaman Asli

Safari Kebangsaan PAN, Mengenang Perjuangan Sunan Gunung Jati

Diperbarui: 5 Mei 2016   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kegiatan tersebut dilakukan mulai Rabu 4 Mei 2016 dan berakhir pada Sabtu 14 Mei 2016. Titik pertama yang akan dikunjungi oleh rombongan yakni Serang lalu Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Solo, Bojonegoro, Surabaya dan Malang.

Safari Kebangsaan pertama yang didatangi rombongan PAN yaitu Banten, mulai dari berdiskusi dengan pelajar SMA Negeri 1 dengan topik bahaya narkoba, mengunjungi desa Bumi Jaya pusat kerajinan rakyat, bertemu kepala desa seluruh Serang, pelantikan kepengurusan PAN di Serang dan peresmian masjid Baitul Iman.

Setelah Banten, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap, Sekretaris Fraksi PAN DPR RI Yandri Susanto bertolak ke Purwakarta. Setelah itu, tanggal 6 Mei rombongan PAN akan mendatangi Kota Cirebeon. Namun sebelum memulai acara safari ini, rombongan PAN akan menikmati kuliner terkenal di Cirebon, yaitu Nasi Jamblang. Nama nasi jamblang ini menurut sejarahnya berasal dari salah satu tempat di Cirebon, yaitu Desa Jamblang. Ciri khas nasi jamblang adalah daun jati yang dipergunakan sebagai bungkusnya. Konon, makanan ini berawal dari masa penjajahan Belanda.

Saat pembangunan jalan Daendels yang melewati Cirebon, para pekerja disuplai nasi berukuran kecil ini dengan lauk tahu, tempe dan sambal. Saat ini nasi jamblang dijual dengan pilihan lauk yang beragam. Selain tahu atau tempe, lauk lainnya seperti telur dadar, jeroan dan lain-lain yang disajikan dalam baskom-baskom berukuran sedang. Kita tinggal mengambil lauk mana yang disuka.

Berbeda dengan safari sebelumnya, rombongan PAN akan mengunjungi makam Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu dari wali songo yang berdakwah di jawa barat. Dengan mengunjungi makam Sunan Gunung Jati, kader PAN bisa mengingat perjuangan Sunan yang memiliki anma asli Syarif Hidayatullah saat mempertahankan Cirebon dari serbuan tentara Portugis yang saat itu sudah menguasa Malaka. Begitu pula dengan garis perjuangan PAN di negeri ini, selalu berjuang bersama rakyat dan menempatkan kedaulatan rakyat di atas kepentingan apapun.

Eddy Soeparno mengatakan hasil safari kebangsaan tersebut nantinya akan disampaikan ke kader PAN yang duduk di eksekutif dan legislatif. Selain itu, pihaknya juga akan membahas hasil kegiatan itu pada Rakernas PAN akhir Mei 2016. Menurutnya dengan turun langsung menyapa masyarakat mendengar aspirasi mereka, maka akan lebih mudah untuk mencari solusi untuk Indonesia. Meskipun sudah ada banyak data dari berbagai lembaga kajian, PAN tetap ingin langsung hadir di tengah masyarakat untuk melihat bagaimana kondisi mereka.

Eddy pun berharap, dengan turun langsung ke rakyat seperti itu, para wakil rakyat dari PAN dapat mengambil kebijakan yang tepat bagi kebutuhan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline