Lihat ke Halaman Asli

Fadly Bahari

TERVERIFIKASI

Pejalan Sepi

Tapal Kuda dan Omega Sebagai Simbol Kematian Atau Titik Akhir

Diperbarui: 30 Januari 2023   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar latar adalah tanah berbentuk kuda di tepi sungai Ussu di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (dokpri)

Kata 'MATI' dalam bahasa Cina bisa berarti: sepatu kuda/ kuku kuda ( Pinyin: MA = kuda; TI = kuku ). 

Sepatu kuda sangat mirip bentuknya dengan huruf ke 24 atau "huruf terakhir" dalam aksara Yunani, yakni: Omega. 

Makna filosofis yang muncul dari hal ini, yaitu:  

'Mati' adalah saat di mana kita tiba pada "huruf terakhir" pencatatan sejarah hidup kita.  

Yang menarik dari hal ini adalah; kita terlebih dahulu butuh mengkolaborasi aksara Cina dan Aksara Yunani untuk dapat memahami makna filosofi yang sangat mendalam yang tersimpan pada kata 'mati' dalam bahasa Indonesia.

Jadi adakah hubungan makna kata 'mati' ini dengan tanah berbentuk kuda di tepi sungai Ussu?

Sebidang tanah berbentuk kuda di tepi sungai Ussu di Malili, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (dokpri)

Seperti yang telah saya jelaskan dalam banyak postingan sebelumnya, tempat ini saya temukan setelah menerjemahkan nama Simapurusiang (seorang Raja kharismatik dalam silsilah Kedatuan Luwu).

Kata kunci yang muncul dari nama Simapurusiang adalah, sebagai berikut:

kata kunci dari muncul dari nama si-ma-pu-ru-si-ang (dokpri)

Yang kemudian saya maknai dalam bentuk kalimat: Menjadi pengurus - kuda - [di] tepi sungai - susu (anagram= ussu) - kematian atau kuburan - [yang] dirahasiakan/ disembunyikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline