Lihat ke Halaman Asli

Fadly Bahari

TERVERIFIKASI

Pejalan Sepi

Etimologi Nama Athena, Temple, dan Jejaknya dalam Bahasa di Indonesia

Diperbarui: 15 Januari 2023   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewi Athena dan kuil pemujaannya di Akropolis Athena (dokpri)

Pengungkapan etimologi atau asal-usul suatu kata dapat memberi titik terang dalam upaya penelusuran sejarah dunia yang sangat kuno, itu karena ingatan koletif manusia yang menyimpan kata atau pun bahasa tidak dapat dintervensi untuk kemudian dimanipulasi. 

Dalam dunia ilmiah, ini termasuk dalam bagian study linguistik historis (Historical linguistics) yang lingkup kajiannya tidak hanya tentang sejarah bahasa, tetapi juga studi tentang bagaimana bahasa berubah, dan bagaimana bahasa terkait satu sama lain.

Pada gilirannya, bentuk asal usul suatu kata yang kita dapatkan dari studi ini dapat berperan sebagai puzzle penting - yang memberi cakrawala pandang yang lebih luas - dalam upaya memahami bagaimana sesungguhnya kesejarahan dunia kuno itu. 

Merupakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa, perbendaharaan kata dalam suatu bahasa sering kali bertambah disebabkan oleh perkembangan persepsi kita terhadap sesuatu. Yang tadinya hanya merupakan kata benda kemudian mengalami derivasi  - menghasilkan kata sifat atau pun kata kerja. Contoh kasus terbaru: 'sambo'.

Kadang juga mengalami morfologi fonetis dan pergeseran makna, contoh: Qur'an (kitab suci Islam) menjadi kata 'koran' (harian atau surat kabar).

Dalam artikel ini, saya akan mengulas bagaimana nama atau kata Athena (yang biasa juga disebut Pallas, Polias dan Poliouchos)  terlihat memiliki kaitan - baik sebagai bentuk derivasi, morfologi, atau pun bentuk sinonim - dengan kata-kata lain yang terlihat digunakan oleh berbagai bangsa di dunia, yang proses penyebarannya terus berlangsung dalam kurun waktu ribuan tahun. 

Etimologi nama Athena

Nama Dewi Athena dikaitkan dengan nama kota Athena yang, dalam bahasa Yunani kuno disebut Athenai. Sudah dari sejak zaman kuno para sarjana memperdebatkan apakah nama Dewi Athena berasal dari nama kota Athena ataukah nama kota Athena berasal dari nama Dewi Athena.

Dalam dialognya Cratylus, Plato (428--347 SM) memberikan pandangannya sebagai berikut:

...Temanku, para penafsir Homer modern, menurut saya, dapat membantu menjelaskan pandangan orang-orang kuno. Sebagian besar dalam penjelasan mereka..., menegaskan bahwa yang mereka maksud dengan Athena adalah "pikiran" (nous) dan "kecerdasan" (dianoia), dan mereka tampaknya memiliki gagasan tunggal tentangnya (Dewi Athena); dan memang mereka memanggilnya dengan gelar yang lebih tinggi, yaitu "kecerdasan ilahi" (theou noesis), seolah-olah mereka ingin berkata: Ini dia yang memiliki pikiran Tuhan (a theonoa). Namun, mungkin nama Theonoe bisa berarti "dia yang mengetahui hal-hal ilahi". Kita juga tidak salah mengira bahwa penulisnya ingin mengidentifikasi Dewi ini dengan kecerdasan moral (en ethei noesin), dan karena itu memberinya nama Etheonoe; yang, bagaimanapun, dia atau penerusnya telah mengubahnya menjadi bentuk yang mereka anggap lebih bagus, dan memanggilnya Athena.

Demikianlah, Plato percaya bahwa nama Athena berasal dari bahasa Yunani Atheonoa ---yang kemudian dirasionalkan oleh orang Yunani sebagai dari "Pikiran Dewa" (theos= Dewa) (nous= Pikiran).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline