Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fadly

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Pemberdayaan Potensi Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pembuatan Masker Kain

Diperbarui: 14 Maret 2022   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Sudah hampir dua tahun sejak awal ditemukannya kasus covid 19 pertama di Indonesia. Pada saat itu, langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk menghadapi virus yang berasal dari China ini dinilai terlalu menganggap enteng. Karena mereka memperkirakan bahwa virus ini bisa dihadapi dalam kurun waktu satu tahun saja. Alhasil, pemerintah mengalami kesulitan dalam melawan virus ini dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun lebih untuk melawannya. 

Meskipun angka pertambahan kasus sudah berkurang pada saat ini, namun muncul berbagai varian baru dari virus ini. Pada akhirnya, dampak dari virus ini tidak hanya pada bidang kesehatan saja. Tetapi menyebar ke berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial. 

Di bidang pendidikan, dampak dari pandemi ini masih terasa hingga detik ini. Sekolah-sekolah ditutup guna memutus rantai penyebaran virus covid 19. Para peserta didik mengikuti pendidikan jarak jauh sebagai ganti dari belajar tatap muka di sekolah. 

Tidak sedikit peserta didik mengalami keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan jarak jauh yang diadakan. Mulai dari keterbatasan kuota, kendala koneksi internet, dan keterbatasan alat-alat penunjang seperti laptop dan smartphone. 

Pemerintah mulai mengambil langkah dalam mengatasi berbagai macam kendala yang ada. Seperti pemberian kuota bantuan internet bagi peserta didik dan juga pemberian smartphone bagi siswa yang membutuhkan. Akan tetapi, tetap saja bantuan ini tidak berpengaruh pada para siswa yang ada di daerah-daerah.

Pada bidang ekonomi, dampak dari pandemi ini sangat berdampak bagi para pelaku ekonomi dan bisnis tanah air. Toko-toko, restoran, pusat perbelanjaan, dan perusahaan banyak yang gulung tikar. Akibatnya, angka PHK, pengangguran dan perceraiann meningkat. Karut marut pada kondisi ini sangat terlihat dari berbagai macam permasalahan ekonomi yang ada.

Beberapa program bantuan dicanangkan oleh pemerintah dalam mengatasi hal tersebut. Seperti bantuan pangan dan uang tunai. Namun, bantuan sosial untuk masyarakat ini masih saja dikorupsi. Dana untuk pemberian bahan-bahan pangan yang akan disalurkan untuk masyarakat di rampas. Hal ini menyebabkan kualitas dari bahan pangan yang didapatkan masyarakat sangat buruk.

Di bidang kesehatan, sempat terjadi krisis Alat Pelindung Diri (APD), masker medis, dan hand sanitizer. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kebutuhan (permintaan konsumen) dari alat-alat penunjang tenaga medis terebut. Bagaimana tidak, ribuan tenaga medis bekerja dengan serentak memakai alat-alat tersebut dalam menangani pasien-pasien positif yang terus bertambah di rumah sakit tempat mereka bekerja. 

Dengan alat pelindung diri dan masker medis, tenaga kesehatan melindungi dirinya agar tidak terpapar dari virus corona. Kelangkaan ketersediaan masker medis dan hand sanitizer membuat harganya menaik cukup tinggi. 

Hal ini menyebabkan keresahan di masyarakat akan pentingnya barang tersebut untuk mencegah terpapartnya virus covid 19. Alhasil, inovasi dengan membuat masker kain dilakukan oleh sebagian masyarakat untuk menyikapi kelangkaan masker guna berkegiatan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline