Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sering kali tidak dapat diramalkan sebelumnya.
Sehingga pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah yang dihadapi dunia pendidikan demikian luas, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Yang pertama, karena sifat sasarannya yaitu manusia yang pemikirannya terus berkembang dan yang kedua, karena usaha pendidikan harus berorientasi ke masa depan yang seringkali tidak dapat diramalkan oleh manusia (Tirtahardja, 2005: 255-289).
Permasalahan yang terjadi dalam sistem pendidikan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang membentuk sistem pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut adalah guru, siswa, kurikulum, metode, sarana dan prasarana, dan materi.
Unsur-unsur eksternal pun seperti tuntutan masyarakat dan penentu kebijakan pendidikan formal (mulai dari perumusan GBHN sampai ke petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum) turut memberikan sumbangan terhadap munculnya problematika dalam pendidikan
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pendidikan berupaya untuk melakukan pembaharuan dengan jalan menyempurnakan sistemnya. Selain itu, pembaharuan pendidikan juga diupayakan agar dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas pendidikan menurut ukuran tertentu. Ukuran tersebut berupa norma, tujuan yang dicita-citakan, kegunaannya secara praktis dalam hidup bermasyarakat, nilainya dalam mengembangkan harkat manusia seutuhnya dan mutu kehidupannya, atau norma-norma lain yang diterima oleh masyarakat.
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan), pembaharuan berasal dari istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya). Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam hal ini, Ibrahim (1989) dalam Noor (2001) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah.
Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Inovasi harus disebarluaskan. Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan inovasi adalah memahami karakteristik inovasi dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam proses penyebaran inovasi ke dalam satu sistem sosial.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dapat diciptakan inovasi-inovasi baru. Inovasi ini harus disebarkan agar terjadi perubahan sosial. Usaha penyebaran inovasi ini bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan.
Oleh karena itu keberhasilan suatu inovasi ditentukan oleh banyak faktor seperti yang dikemukakan Ibrahim, yaitu estimasi tidak tepat terhadap inovasi, adanya konflik dan kurangnya motivasi, inovasi yang tidak berkembang karena lambatnya material yang diterima dan sebab lain, adanya masalah keuangan, adanya penolakan inovasi dari kelompok tertentu, dan kurang adanya hubungan sosial.
Selain faktor-faktor utama penghambat inovasi tersebut di atas, ada faktor lain yang menghambat inovasi dalam bidang pendidikan, yaitu faktor kegiatan