Lihat ke Halaman Asli

Kematian Mirna, Bawelnya Ayah Mirna, dan Dugaan Korban Persaingan Bisnis

Diperbarui: 13 Februari 2016   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lamanya penyidikan polisi  dan berbelit-belitnya pernyataan polisi pada kasus Kopi Beracun Sianida membuat semakin lama semakin banyak orang tidak yakin bahwa Jessica adalah pembunuh Mirna.

Bila kita membaca komentar-komentar pembaca di Detiknews dalam beberapa hari  terakhir, setiap ada pernyataan Kombes Krisnha Murti  yang menjadi berita, selalu saja ramai dengan komentar-komentar  yang membullynya. Begitu juga dengan Ayah Mirna yang terkesan lama-lama ingin berlagak  jadi artis dan sangat enjoy bila diwawancarai wartawan.  Semakin banyak orang  yang mencibir  Darmawan Salihin (Ayah Mirna) dibanding yang membelanya.

Orang-orang heran kenapa Darmawan begitu getol sering datang ke Polda Metro Jaya dan setelah itu terlihat “sangat-berbahagia” ketika diwawancarai wartawan.  Begitu juga dengan suami Mirna  dan kembaran Mirna yang pada saat Mirna meninggal hanya diam membisu, belakangan ini mulai ikut-ikutan Ayahnya  bersuara keras  di media bahwa Jessica memang bersalah.  Tiga orang dari keluarga Mirna bersatu-padu berbicara di media bahwa Jessica adalah tukang bohong.

Kenapa jadi dramatis begitu?  Keanehan lainnya juga tiba-tiba Pengacara Jessica mendapat “serangan” dari seseorang di Surabaya atas kasus lamanya (kasus 3 tahun yang lalu).  Mirip-mirip kasus-kasus Novel Bawesdan,  Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. 

Mengapa semakin melebar begini  pemberitaannya?  Mungkin ada sesuatu dibalik semua ini? Siapa yang tahu.

SEJAK AWAL KASUS MIRNA MEMANG ANEH

Sangat-sangat banyak keanehan-keanehan yang menyertai  Kasus Kopi Beracun Mirna ini. Mari kita tengok kembali ke belakang kronologisnya.

1.Berita pertama tanggal 7-8 januari 2016 di berbagai media adalah Seorang wanita muda tewas setelah meminum Es Kopi Vietnam.  Semua orang terkejut dan menduga bahwa wanita muda itu mungkin punya riwayat penyakit yang berat.

2.Berita berikutnya keterangan dari  dokter Klinik  yang pertama menangani korban yaitu dr. Joshua memastikan  koraban tidak mengalami gejala keracunan. Tidak ada tanda muntah maupun keluar air seni. Denyut nadi 80 kali/menit. (masih terhitung normal). Sayangnya dr.Joshua hanya 5 menit menangani korban karena suami korban meminta  pasien dibawa ke RS Abdi Waluyo. k

3.Cukup aneh suami Mirna ini.  Mengapa tidak membiarkan dr.Joshua menangani Mirna dengan baik dulu. Kalau toh sang dokter kesulitan maka dia akan merujuk ke RS terdekat yang lengkap peralatannya. Mengapa dr.Joshua hanya boleh memeriksa Mirna hanya 5 menit?

4.Akhirnya  Mirna meninggal setelah sampai di RS Abdi Waluyo.  Cukup aneh lagi, RS Abdi Waluyo tidak mau memberitahu  media  kapan (jam berapa) korban meninggal dan apa saja langkah medis yang dilakukan dan apa penyebab meninggalnya korban.  Jessica dan Hani ikut mengantar korban ke Klinik dr Joshua dan mengantar pula sampai RS Abdi Waluyo.  Jessica pulang dari RS sekitar pukul 10 malam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline