Lihat ke Halaman Asli

Sidang MKD Itu Hanya Perang Kecil, Perang Besarnya adalah Jokowi vs Petral?

Diperbarui: 9 Desember 2015   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di luar dari apa yang terjadi di Sidang MKD, gw juga berpikir tentang adanya Perang Besar di luar Senayan. Makanya gw mau ngajak masbro memantau apa yang terjadi di luar Senayan. Bagaimanapun juga Perang Besar ini berhubungan erat dengan Kasus Papa Minta Saham.

Fokus gw kali ini pada nama Muhammad Reza Chalid. Tolong sebelumnya dibedakan antara Reza Zontor dengan Reza Chalid ya, bro. :D. Reza Zontor adalah Pengamat Politik dari Gunung sementara Reza Chalid adalah God Father Minyak Indonesia. Hehehee.

Ada 2 hal yang memancing gw untuk membahas Reza Chalid berikut Perang Besar yang gw sebut pada judul artikel. 2 hal itu yang pertama adalah Pernyataan MKD yang berniat ingin menghadirkan Reza Chalid di Sidang MKD. Dan Yang kedua adalah Kemarahan Jokowi yang terlihat galak bingit. Kelihatannya ada “Kemarahan Khusus” dari Jokowi kepada Reza Chalid yang mencatut-catut namanya dan nama tokoh lainnya. Jokowi sudah memerintahkan Kapolri untuk mencari jejak Reza Chalid. Nah loh.

Sebelum membahas Perang Besar tersebut ada baiknya kita melongok sedikit ke belakang dan mencari tahu sosok dari Reza Chalid. Siapa Reza Chalid sebenarnya mungkin mudah didapatkan informasinya lewat google. RC adalah Raja Perdagangan Minyak Indonesia sejak zaman Soeharto. RC disebut dekat dengan Bambang Trihatmojo (putra Soeharto) yang menguasai perdagangan minyak Indonesia. BT dan RC menguasai Petral selama puluhan tahun tanpa diganggu siapapun.

RC dan BT juga sering disebut-sebut dibackup oleh kalangan purnawirawan militer termasuk Mantan Menteri ESDM Purnomo dan banyak pejabat di lingkungan Kementerian ESDM pada zaman Soeharto. Tidak ada satupun orang yang berani mengganggu Reza Chalid. Mengganggu RC itu artinya mengusik kepentingan Keluarga Cendana.

Puluhan tahun berlalu, RC yang dekat dengan Cendana semakin Berjaya dan kaya raya. RC mulai merambah bisnis Property, bisnis Penerbangan, Bisnis Pendidikan dan lain-lainnya. Paska runtuhnya rezim Soeharto, RC sudah disebut-sebut termasuk 100 orang terkaya di Indonesia. Petral dan semua tender di lingkungan Minyak dan Gas milik Indonesia masih dalam genggaman Reza Chalid meskipun Rezim sudah berganti ke Megawati.

Pada rezim SBY, kembali nama Reza Chalid semakin berkibar di lingkungan Emas Hitam (Minyak). RC disebut-sebut dekat dengan keluarga Cikeas. George Aditjondro dalam bukunya Gurita Cikeas menyebut Reza Chalid menyetor 50 sen USD kepada keluarga SBY untuk setiap barel minyak yang dikelola Petral dan Pertamina. Begitu juga dengan Rizal Ramli pada tahun 2009 dalam bukunya “Menentukan Jalan Baru Indonesia” menyebut Reza Chalid sebagai Teo Dollars dimana RC mampu mendapatkan penghasilan seharinya sebesar USD 600 ribu. (sekitar Rp.6 Milyar pada kurs saat itu).

Pemilik Global Economy Resources ini juga disebut-sebut sangat akrab dengan besan SBY mantan Menko Hatta Radjasa. Makanya tidak heran kemudian pada Pilpres 2014 Reza Chalid membiayai kampanye pasangan Prabowo-Hatta Radjasa.

Sesuai yang disebut Setya Novanto dalam rekaman Marouf Syamsudin, Reza Chalid menghabiskan uang sekitar Rp.500 Milyar untuk keperluan kampanye Capres Prabowo. Kabarnya uang itu dipakai untuk membeli rumah Polonia dan lain-lainnya termasuk membiayai Tabloid Obor Rakyat yang dibuat oleh Setiyardi, mantan staff Istana Presiden SBY.

Kasus Obor Rakyat juga akhirnya lenyap tak berbekas. Entah Polri tidak mampu menembus backing Setiyardi ataukah memang tidak ada pihak satupun pihak yang mempermasalahkan Tabloid heboh itu setelah Jokowi dilantik jadi Presiden.

Kembali kepada sosok pemilik Mall Mewah Pasific Place Jakarta Selatan, Reza Chalid dimana berdasarkan rekaman Marouf Syamsudin yang sekarang berada di MKD, RC bisa disimpulkan kenal dekat dengan seluruh petinggi maupun orang-orang penting di Indonesia. RC juga mengenal Megawati, Ketua MA Hatta Ali, Luhut Panjaitan dan seluruh tokoh KMP tentunya. Tidak lupa juga keluarga Cikeas dan (kata kabar burung) beberapa purnawirawan Jendral TNI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline