Lihat ke Halaman Asli

[Fabel] Kisah Buaya Buntung Aka Playboy Cap Kampak

Diperbarui: 7 November 2015   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ini adalah cerita tentang seekor buaya jantan muda yang pemalas dan sangat egois. Buaya jantan muda ini anak dari Kepala suku Buaya (jangan ketawa ya masbro.. ini cerita serius).

Berhubung Anak Kepala Suku, buaya yang bernama Gayus ini kerjaannya setiap hari hanya berenang kesana kemari dan tidur-tiduran saja. Kadang dia bermain Surfing di muara kadang cuman ngecengin buaya-buaya wanita yang tinggal dekat muara.

Gayus si buaya muda ini memang tampan. Selain tampan pergelangan tangan si Gayus bertengger jam manusia merek Rolex. Jadi ceritanya ada orang kaya kecemplung disungai dan akhirnya dikejar oleh bokapnya Gayus. Lumayan nih buat makan siang. Tetapi ternyata yang ketangkep bokapnya Gayus hanya tangannya saja. Badannya keburu ditarik oleh istrinya yang gendut tapi kuat sekali tenaganya.

Akhirnya hidangan makan siang pak Kartono (kepala suku buaya) hanya sepotong tangan saja. Tapi pas giliran dia ngunyah tangan orang kaya itu eh keletuk ada yang keras-keras. Dan pas dilepeh ternyata benda itu berupa arloji merek Rolex. Kesel dah pak Kartono mau diinjek aja itu arloji.

Tapi Gayus liat langsung teriak : Beee.. jangan plisssss.. buat ogut aja itu Rolexnya. Akhirnya sama pak Kartono diberikannya pada anak tersayangnya sing ganteng dewe.

Sejak itu si Gayus makin pede untuk ngecengin buaya-buaya cewek yang kinyis-kinyis yang tinggal di muara. Tapi dasar Playboy cap kampak, selain ngecengin buaya-buaya cewek yang di muara, si Gayus juga suka nongkrong di pantai sebelah muara. Nah kalau yang disana buaya-buaya ceweknya sudah agak tuaan dikit umurnya. Kalau dalam istilah dunia buaya termasuk kategori mateng manggis. Gitu masbro.

Nah ini si Gayus kan orangnya males banget. Eh salah. Buayanya males banget. Eh salah lagi. Maksudnya si Gayus emang buaya males. Males nyari makan sendiri, males mandi sendiri, males berenang sendiri kalau agak jauhan plesirnya. Gayus suka naik rakit dan didorong sama anak buah bokapnya kalau pergi ke rawa atau pantai sebelah. Pokoknya males banget dah.

Kemudian setelah sekian lama melanglang buana dalam rimba keplayboyannya Gayus sudah menciptakan korban-korban asmaranya. Banyak buaya-buaya wanita yang dikencaninya dan ditinggal pergi begitu saja. Tapi lucunya para buaya baik yang masih kinyis-kinyis maupun yang udah mateng manggis meskipun udah disakitin tapi masih aja ngarepin si Gayus.

Bukan apa-apa si Gayus itu perutnya sixpack bahunya bidang dan ekornya kokoh panjang dan keren. Itulah yang membuat banyak wanita eh salah banyak buaya wanita yang terkicir-kicir dengan Gayus.

Tetapi memang yang namanya nasib buaya itu tak selamanya indah. Suatu ketika pada saat Gayus bersama bokapnya pak Kartono beserta anak-buahnya berplesir ke pulau sebelah, tiba-tiba ada rombongan penangkap buaya lewat. Dikurunglah mereka semua.

Kasihan bokapnya Gayus dan anak-buahnya tertangkap pemburu-pemburu buaya itu. Gayus selamat tetapi terluka parah. Ekor nya yang keren dan panjang kokoh itu kena baling-baling kapalnya pemburu sehingga ekornya Gayus jadi bunting eh buntung. Arloji rolex juga nggak tau kemana jatuhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline