Lihat ke Halaman Asli

Pepih Nugraha Hampir Identik dengan Hanna Chandra

Diperbarui: 15 Oktober 2015   04:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hehehee… gw lagi di luar kota nih. Suer terkewerl-kewer. Total sekitar 42 jam tidak sempat sm skl buka K. blm sempat balas komen masuk di article gw terakhir dan blm mampir ke lapak org sm skl.

30 mnt yg lalu gw buka K dan mata langsung melotot ke kolom NT yg ada di puncak yaitu tulisan pak Pepih Nugraha. Kaget gw setengah mati dengan tulisan PN yang begitu “Polosnya” melakukan Curhat. Cckckckck.

Tulisan Curhat dari seseorang Mantan Wartawan yg dulunya dikenal cerdas, dikenal mengedapankan moral dan selama ini menjadi panutan bnyk penulis sekaligus guru menulis banyak orang, tetapi saat ini sosok yg hebat itu hanya terlihat sebagai seorang pengusaha/ pemilik Forum Online yang merasa sangat terganggu oleh suara-suarra sumbang para anggota forum.

PN melakukan Pembelaan yang terlalu mudah disanggah. Gw tadinya mau ikut komen ke lapaknya tetapi sudah begitu banyak komen masuk yg cerdas. Terlalu mudah dipatahkan analoginya karena gw yakin memang itu dibuat bukan berdasarkan Hatinya dan Pikiran Cerdasnya.

Pembelaan yang rapuh seperti tindakan Blunder Besar dalam sebuah pertandingan Catur.

Gw adalah salah satu Kompasianer yang meminta Admin membredel akun PK. Gw juga salah satu K-er yang akhirnya langsung menyimpulkan GT adalah PK , setelah TUU membuat artikelnya dilanjutkan dengan beberapa informasi dari media mainframe yang menjelaskan ada benang merah diantaranya. Kesimpulang gw pada waktu itu adalah GT adalah PK tetapi PK belum tentu GT. Kenapa belum tentu? Kenapa belum identic? Karena masih ada Asumsi lain bahwa akun PK bukan hanya GT sendiri yang mengoperasikannya.

Mungkin 80% K-er yang aktif sekarang sempat membaca beberapa artikel-artikel gw yang menganalisa hal itu. Bukan cuman gw aja yang menulis artkel tetang itu tetapi banyak K-er. Dan gw yakin sekali bahwa 90% para K-er yang mengikuti bahasan ini sudah yakin GT adalah PK. Tetapi untuk pembuktian akun PK diakses siapa saja ini memang sangat sulit dibuktikan. Intinya cuman satu bahwa GT adalah salah seorang yang mengoperasikan akun PK. Itu dulu faktanya dan itu yang terpenting.

Kalau pak Pepih belum paham bahasa itu, gw jelaskan lagi dengan point dan kronologis saja yaitu :

1.Sejak lama beberapa K-er menduga kuat PK adalah GT. Tetapi masalahnya mereka tidak bisa membuktikan hal itu. Mereka hanya bersuara-suara pelan diantara beberapa K-er. (Isu ini sudah lama ada).

2.Sebuah Tulisan Ifani bercerita telah bertemu PK di restoran dengan foto sepotong tangan yang disebutnya milik Pakde Kartono. Tangan berarloji mewah. Pertanyaannya sampai sini, percayakah PN pada artikel Ifani tersebut? Asumsinya memang harus percaya karena ada saksi Vita Sinaga. Dan pada saat Ifani mempublish artikelnya 99% pembaca yakin sekali bahwa Tangan itu milik Pakde Kartono.

3.setelah itu muncul artikel TUU dengan satu foto yang berbeda sudut pengambilan gambarnya. 100 % foto foto yang diupload Ifani dan Tommy itu memiliki dimensi ruang yang sama dan memiliki dimensi waktu yang sama. Perbedaannya hanya pada sudut pengambilan gambar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline