Lihat ke Halaman Asli

Sekarang KMP Jadi Macan Ompong

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mana buktinya? Katanya dulu KMP dibentuk untuk mengawal Pemerintahan Jokowi. Katanya dulu KMP akan berjuang membangun bangsa dari luar pemerintahan. Ternyata sekarang KMP tidak lebih dari macan ompong yang sudah tidak bisa mengaum lagi.

Sekitar 60% Politisi di DPR adalah anggota KMP. Katanya KMP akan dipertahankan untuk jangka panjang sebagai kekuatan politik yang permanen. Tapi buktinya setelah KIH mampu merebut PPP dan kini hampir berhasil juga merebut Golkar terlihat KMP sudah terkulai lemas. Kasihan deh.

Indonesia saat ini sudah dirusak oleh PDIP dan Nasdem. Demi seorang Budi Gunawan, PDIP dan Nasdem dan Wakil Presiden membiarkan Polri merusak tatanan Negara. KUHAP dilecehkan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hingga Mahkamah Agung tunduk pada Polri sehingga Hakim Sarpin membebaskan Budi Gunawan dengan melecehkan KUHAP.

Nggak gitu aja, berikutnya KPK dikriminalisasi. 4 Komisioner KPK dipolisikan 2 jadi tersangka. 21 Penyidik KPK diancam jadi tersangka dengan tuduhan kepemilikan senjata api tidak sah. Novel Baswedan diungkit lagi dan diancam mau ditangkap dengan kasus jadulnya. Itu baru KPK saja.

Berikutnya Media Tempo diancam mau dipolisikan. Gila bener, masa’ Pers mau dibredel? Mau kembali ke zaman Soeharto kali ya? Yang lebih gila lagi para Komisioner Komnas HAM mau dipolisikan juga. Komnas HAM itu lembaga pengontrol Aparat Negara kok mau dikriminalisasi juga?

Terakhir penggiat anti korupsi juga dipolisikan oleh Bareskrim Polri. Deny Indrayana karena membela KPK langsung dicari-cari kesalahannya sewaktu membuat sistim baru dengan Payment Gateway. Polri makin meraja-lela dan semakin merusak saja.

Yang pasti dan sudah menjadi fakta saat ini, Polri didukung PDIP, Nasdem dan Jusuf Kalla sudah menjadi tirani di negeri ini. Semua Menteri Utama dan setingkat menteri dikuasai PDIP dan Nasdem. Mereka menjadi kaki tangan KMP (Kalla, Mega dan Paloh).

Mengapa Koalisi Merah Putih diam saja dengan kondisi ini? Mengapa para Politisi KMP menjadi Pengecut semua dan tidak berani bersuara tentang kedzaliman ini? Semua terlalu takut dengan Polri dan KIH. Sepertinya para Politisi KMP memang Pengecut semua.

PEMBODOHAN MASSAL TELAH TERJADI

Yang mengherankan lagi saat ini banyak terjadi di media-media social beredar cyber army dari Polri dan PDIP Cs. Mereka berusaha membangun opini bahwa yang dilakukan Polri bukanlah Kriminalisasi. Bahkan di Kompasiana ada beberapa Kompasianer yang gw lihat sudah cukup lama eksis sekarang ikut-ikutan melakukan pembodohan massal dengan membela Polri. Mereka mungkin sudah dipengaruhi Brigjen Sompie yang memang pintar bersilat lidah, begitu juga mungkin mereka adalah pendukung fanatic Jusuf Kalla.

Kata para pendukung Polridan KMP (Kalla, Mega dan Paloh), kasus-kasus itu bukanlah Kriminalisasi. Kasus itu ada karena ada Laporan dari masyarakat dan harus ditindak-lanjuti. Buset dah. Dalam setahun ada Ratusan ribu Laporan yang masuk ke Polri. Tapi kenapa Laporan-laporan dugaan pidana Komisioner KPK yang ditanggapi secara kilat dan langsung diproses? Masyarakat mana sih yang melapor?

Sekarang gw mau paparkan pendapat gw bahwa gw yakin seyakin-yakinnya Polri telah melakukan Kriminalisasi terhadap KPK dan Pendukung KPK. Berikut daftarnya :

1.Abraham Samad. Terus terang gw nggak suka AS dan gw bilang AS itu Lebay. Tapi yang terjadi saat ini AS sebagai Ketua KPK ternyata bisa dilengserkan dari jabatannya gara-gara Kasus sepele! Kasus dugaan pemalsuan KTP-KK. Gila benerr nih Polisi. Yang memalsukan KTP-KK itu siapa? Feriyani Lim katanya ya? Sekarang orangnya ada dimana? Mana berita Feriyani telah ditahan? Kok pelaku utamanya tidak ada dan malah yang pelaku pembantu pemalsuan yang dihebohkan? Lagipula kalau memang AS melakukan itu, sebenarnya siapa pihak yang dirugikan oleh kasus itu? Negara? Wow..!Pertanyaan kemudian, berapa banyak orang di Indonesia yang pernah membuat KTP Palsu? Kalau Polri jujur pasti bisa jawab ratusan ribu orang melakukan hal tersebut demi alasan-alasan sepele. Kenapa hanya AS yang jadi tersangka gara-gara hal itu. Siapa yang berani membantah bahwa ini bukan Kriminalisasi?Seorang Ketua Komisi Anti Rasuah yang cukup berprestasi berhasil dilengserkan gara-gara kasus KTP Palsu. Hebat benaarr!

2.Bambang Widjojanto. Kalau BW ini gw senang orangnya. Gw yakin ini orang sepanjang hidupnya jalannya lurus-lurus terus. Prestasinya sudah dikenal dimana-mana. Gw dengar dia lama berkiprah di LBH (Ketua dan Pengurus Lembaga Bantuan Hukum). Sama dengan Samad, ternyata BW sebagai Komisioner KPK berhasil juga dilengserkan gara-gara kasus sepele. Nah BW ternyata jadi tersangka gara-gara kasus mengatur saksi memberikan kesaksian palsu di pengadilan MK pada tahun 2011. Bahkan BW langsung ditangkap dan diborgol di depan public gara-gara tuduhan itu. Gila Bener. Kasus ecek-ecek dan belum tentu jelas keterlibatannya main langsung tangkap dan borgol. BW sebagai Pimpinan Lembaga Tinggi Negara diperlakukan seperti itu gara-gara ada kader PDIP bernama Sugiyanto yang dendam kepada BW gara-gara kalah Pilkada di sidang MK dan ini menjadi prioritas Polri untuk Penegakan Hukum. Siapa yang bisa membantah kalau ini bukan Kriminalisasi? Gw pengen tau aja, ada nggak para cyber army dari Polri dan PDIP yang bisa membuat tulisan dengan membahas 1 per 1 kasus yang dianggap sebagai Kriminalisasi?

3.Zulkarnaen dan Pandu Praja. 2 Komisioner KPK lainnya sempat dipolisikan oleh pendukung Nasdem. Kasus-kasus jadul, kasus-kasus yang dicari-cari kesalahannya. Dan Pertanyaan kemudian, mengapa sesaat setelah BG ditetapkan jadi tersangka oleh KPK, tiba-tiba munculah berbondong-bondong masyarakat melaporkan dugaan tindak pidana 4 Komisioner KPK? Ada yang berani menjawab ini sebagai peristiwa Kebetulan?

4.21 Penyidik KPK diancam jadi tersangka gara-gara Kepemilikan Senjata Api Tidak Sah. Ini kasus apa, coy? KPK itu lembaga anti rasuah dan memang difasilitasi Senjata Api dalam Tindakan Penyelidikan dan Penyidikannya. Ini kan karena peraturan pemerintah bahwa yang mengeluarkan izin kepemilikan senjata api adalah Polri. Jelas banget ini hanya akal-akalan Kabareskrim aja untuk mengancam-ancam para Penyidik KPK. Siapa orangnya yang bisa menjawab bahwa ini bukan Kriminalisasi?

5.Novel Baswedan. Penyidik KPK yang satu ini selalu dikasuskan bila ada Polemik Cicak Vs Buaya. Jamannya Irjen Djoko Susilo jadi Tersangka, Novel sudah mau ditangkap. Kemarin BG dijadikan Tersangka lalu Novel Baswedan mau ditangkap lagi. Lah ini sebenarnya kasus beneran atau kasus abal-abal? Mengapa Kasus ini digarap hanya kalau ada polemic Cicak Vs Buaya?Siapa yang bisa menjawab bahwa Kasus ini kasus beneran? Mengapa tidak diselesaikan ketika dunia masih berjalan normal (tidak ada polemic KPK-Polri)?

6.Media Tempo. Gila bener, Tempo adalah institusi Pers dan dijamin UU Pers. Dan Tempo satu-satunya media yang berani melakukan investigasi malah mau dibredel Polri dan KMP (Kalla, Mega dan Paloh) gara-gara memberitakan kasus BG. Selama ini Tempo sudah banyak berhasil membuka borok para penjahat berdasi. Yang gw ingat kasus Mafia Daging Sapi dibongkar oleh Tempo dan beberapa kasus korupsi yang tidak terdeteksi oleh public. Tempo itu media. Eh malah dipolisikan dengan kasus membocorkan rahasia bank. Memangnya ada pengaduan dari Bank tentang itu? Ternyata yang mengadu itu LSM-LSM tidak jelas. LSM yang entah tiba-tiba sudah hadir dengan nama yang aneh-aneh, tidak jelas kantornya dimana dan tidak jelas selama ini melakukan apa. Padahal biasanya Polri kalau ada yang mengadu kasus, si pengadu diperiksa dulu kejelasannya dan identitasnya. Tapi dalam hal ini judulnya yang penting Tempo bisa dibidik. Bukan Kriminalisasi? Ayo jawab!

7.Komnas HAM. Gila bener, Komnas HAM mau dipolisikan gara-gara menyidik Polri yang menangkap dan memborgol BW? Itu kan tugas Komnas HAM! Setiap ada tindakan Aparat Negara yang diadukan oleh masyarakat bahwa Aparat tersebut melakukan pelanggaran HAM maka memang tugas Komnas HAM untuk menyelidikinya. Masa ini mau dipolisikan? Sudah gila benar ini polri.

8.Deny Indrayana. Ini juga kasus yang benar-benar aneh kalau dijadikan prioritas Polri. Sejak ada Payment Gateway itu masyarakat yang ingin membuat/ memperpanjang Paspor dapat melakukannya secara online dan tidak perlu berhubungan dengan Calo. Loh kok proyek benar ini dipermasalahkan Polri? Logika orang bodoh pun bisa memahami bahwa gara-gara Denny bela KPK maka dia menjadi target Polri. Sama dengan nasib Tempo dan Komnas HAM. Lagipula Laporan PPATK pada Desember 2014 sudah menjelaskan Proyek Payment Gateway tidak bermasalah. Tidak merugikan Negara dan tidak menguntungkan satu pihak manapun. PPATK Tidak Pernah Merekomendasikan Project Payment Gateway diselidiki lembaga Penegak Hukum manapun, Catet!Ada yang bisa menjelaskan ini bukan Kriminalisasi?

AYO KMP, LAWAN ITU KMP!

60% dari legislative di DPR adalah Para Politisi KMP. Kalau anggota DPR berjumlah 560 orang, maka sekitar 340 orang anggota DPR adalah barisan Koalisi Merah Putih. Masa tidak ada satupun yang berani melawan Kelaliman PDIP dan Polri?

Koalisi Merah Putih memang terlalu pengecut untuk melawan Kalla, Mega dan Paloh?

Saat ini Presiden Jokowi dalam posisi terjepit. Dari atas ada tekanan Megawati, Dari Belakang dan Samping ada gencetan dari Surya Paloh, dan dari dalam lipatan ada tusukan gunting dari Jusuf Kalla. Presiden memang saat ini disandera oleh Penguasa Lalim. Kasihan.

Kemaren ada 1 politisi PAN yang berani bersuara tentang ini yaitu Sutrisno Bachir. Sayangnya dia bukan anggota DPR sehingga suara dia tidak bisa dikatakan mewakili KMP. Tapi yang lainnya kemana saja? Apakah KMP benar-benar sudah mati suri? Apakah benar-benar KMP sudah menjadi Macan Ompong?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline