Catatan: Bagi yang tidak sempat membaca bisa 'membaca' versi videonya di bagian terakhir tulisan ini.
Berikut catatan perjalanan saya dengan tiga orang teman yang berasal dari Medan, Batam, dan Tanjung Balai Karimun. Perjalanan bermula di titik pertemuan Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2).
Pada perjalanan pergi kali ini sengaja kami menggunakan pesawat untuk menghemat waktu dan biaya. Dan tentunya untuk mencegah kebosanan. Pada saat perjalanan pulang, sepenuhnya akan ditempuh melalui jalan darat dari Chiang Mai ke Kuala Lumpur, hingga ke Batam dengan menaiki bus secara estafet. Bisa juga sebaliknya.
HARI PERTAMA. 3 Jam sebelum keberangkatan, kami sudah tiba di bandara KLIA2. Pesawat (Rp621.000) ke Chiang Mai, Thailand berangkat pukul 14.50 waktu Malaysia. Konter check in rute Asia Tenggara terdapat di platform V. Perjalanan ditempuh selama 3 jam.
Pukul 5 sore pesawat tiba di Chiang Mai. Waktu Thailand lebih lambat 1 jam dari Malaysia atau setara dengan waktu Indonesia bagian barat. Bandara Chiang Mai berada persis di pinggir jalan.
Dari bandara ke pusat kota cukup dekat. Naik angkot jenis songthaew (30 baht/orang) perjalanan ditempuh sekitar 10 menit. Tentu akan lebih cepat dengan menggunakan taksi atau tuktuk, keduanya memiliki tarif serupa yaitu 150 baht.
Songthaew menurunkan kami di balik tembok Tha Phae yang merupakan ikon Kota Chiang Mai. Banyak penginapan di sekitar tembok peninggalan Kerajaan Lanna ini. Kami menginap di Lanna House (Rp198.000) yang berjarak 30 meter saja dari sini.
Sore hari, taman sekitar Tha Phae Gate menebarkan suasana romantis. Seorang musisi jalanan duduk di kursi bersenandung sembari memainkan harmonika bersamaan dengan ukulele layaknya konser tunggal di tengah-tengah ratusan burung dara nan jinak.
Malam hari kami habiskan dengan menyusuri tiap sudut Night Market. Dari hotel dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit. Pasar malam nan semarak ini dipenuhi deretan pedagang kaki lima. Aneka souvenir kreatif terpajang ditiap lapak.
Mencari makanan halal cukup mudah di sini. Sebuah masjid besar bernama Hidayatul Islam Banhaw dan perkampungan Muslim yang ditandai dengan kalimat Halal Street Hilal Town di atas gapura berada di tengah-tengahnya. Chiang Mai sangat direkomendasikan bagi penyuka ketenangan.
HARI KEDUA, full day tour. Seharian kami menjelajahi Chiang Rai dengan menggunakan jasa tur (1.250 baht/orang). Destinasi yang dituju adalah White Temple, Karen Long Neck (Suku Karen berleher panjang), dan Golden Triangle (Perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos yang dipisahkan Sungai Mekong).
Paket tur sudah termasuk makan siang yang juga menyediakan menu vegetarian. Ada tur tambahan ke Laos khusus bagi yang berminat saja dan dikenakan biaya tambahan (330 baht/orang).