Lihat ke Halaman Asli

Fadli Firas

Sang Penjelajah

Lendot, Makanan Berlendir Khas Melayu Pulau Kundur

Diperbarui: 7 Februari 2019   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Lendot, makanan khas Melayu Pulau Kundur. Dok.pri"][/caption]Lendot merupakan makanan khas dari Pulau Kundur. Makanan ini sejatinya merupakan sayuran sebagaimana sayur kangkung dan bayam. Hanya saja perbedaannya terletak pada kuah yang menemaninya. Kuah pada Lendot tidak cair sebagaimana umumnya,tetapi memiliki tekstur lendir. Ya, mirip seperti lem. Dari lendir inilah sehingga warga setempat menyebutnya dengan lendot.

(note: tonton video cara membuat Lendot di akhir tulisan)

Lendir ini merupakan bahan olahan dari sagu yang telah dihaluskan menjadi tepung. Menikmati sayuran dengan kuah yang lendir seperti ini menghadirkan sensasi tersendiri. Rasanya pun sungguh memikat. Campuran udang dan teri di dalamnya semakin menambah selera. Terlebih lagi dengan tambahan bumbu cabai sebagai pembentuk rasa pedas.

Lendot bisa ditemukan di beberapa tempat di Tanjungbatu. Makanan ini tidak dijual sebagaimana jajanan lainnya seperti bakso dan sejenisnya. Namun ada beberapa yang tetap melestarikan makanan khas Melayu ini. Jika ingin mencicipin lendot datang saja ke Desa Alai. Cukup mudah untuk menemukannya, tanyakan saja kepada warga sekitar karena sudah sangat dikenal oleh warga setempat.

[caption caption="Lendot bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis sayuran. Dok.pri"]

[/caption]Lendot juga bisa ditemukan di pulau tetangga, Pulau Karimun. Jika berkunjung ke pulau tersebut datang saja ke kawasan wisata taman kota Coastal Area. Susuri sepanjang jalannya maka akan ditemukan deretan penjual lendot yang terletak di sisi kiri jalan. Coastal Area letaknya bersebelahan dengan pelabuhan domestik Tanjungbalai, Pulau Karimun.

[caption caption="Susuri Taman Kota Coastal Area ini dan temukan Lendot di sepanjang sisi kiri jalannya. Dok.pri"]

[/caption]Harga semangkuk lendot sangat terjangkau. Bahkan di Desa Alai bisa memesan dengan uang sebesar seribu rupiah yang biasanya dinikmati oleh pelajar SD sepulang sekolah. Dengan mengeluarkan uang sebesar Rp. 5 ribu Anda bisa menyantapnya dengan puas. Porsinya semangkuk penuh.

Lendot dkenal juga sebagai makanan persahabatan. Di Pulau Kundur, setiap ada kegiatan kumpul-kumpul atau reuni, khususnya wanita, biasanya memasak lendot sudah menjadi ritual rutin. Makanan ini seringkali menjadi pilihan mereka sebagai pelengkap sambil melepas kangen. Lendot memang menjadi primadona bagi para wanita di pulau ini.

Tekstur lendir pada Lendot tidak tahan lama. Akan mencari dalam jangka sehari. Sehingga tidak bisa dibawa sebagai oleh-oleh ke luar daerah. Meski begitu masih tetap bisa dinikmati.

[caption caption="Pulau Kundur daerah asal Lendot. Dok.pri"]

[/caption] 

Video cara membuat Lendot:


*dokumentasi foto pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline