Lihat ke Halaman Asli

Fadli Firas

Sang Penjelajah

Mengunjungi Pulau Tempat Lahirnya Bahasa Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14329020901889455837

[caption id="attachment_386248" align="aligncenter" width="576" caption="Penampakan Pulau Penyengat dari Tepi Laut Kota Tanjungpinang (foto: pribadi)"][/caption]

Bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari ternyata tercipta dari sebuah pulau kecil di Propinsi Kepri. Pulau tempat pusat pemerintahan kerajaan Melayu pada jaman dulu. Kediaman raja-raja yang memiliki intelektulitas seni sastra bernilai tinggi. Pulau Penyengat.

Dari pulau ini Bahasa Melayu tercipta. Sebagaimana yang sering didengar gaya bahasa orang Malaysia bercakap-cakap, seperti itulah khas bahasa di pulau mungil ini. Secara geografis, pulau ini berjarak sangat dekat dengan Malaysia dan Singapura. Kemudian dari Bahasa Melayu ini, dengan tata huruf serupa namun penggunaan aksen yang berbeda, terciptalah bahasa resmi di negeri ini, Bahasa Indonesia.

[caption id="attachment_386250" align="aligncenter" width="512" caption="Masjid Penyengat"]

14329021602027428632

[/caption]

Asal usul Bahasa Melayu yang diyakini lahir dari pulau kecil bersejarah tersebut turut mendapat pengakuan dari negara-negara tetangga yang menggunakan bahasa serupa seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Raja-raja Melayu yang berdomisili di Malaysia dan Singapura memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat dengan kerajaan Melayu di Propinsi Kepri. Sehingga tak heran jika perlakuan istimewa bagi pemegang KTP propinsi Melayu ini sering didapat oleh warga Kepri yang melancong ke negeri jiran.

Pulau Penyengat sangat identik dengan dunia sastra rasa Melayu. Para penulis handal banyak dihasilkan dari pulau ini. Salah satunya adalah Raja Ali Haji yang merupakan seseorang berkedudukan tertinggi di kerajaan Melayu. Seni sastra yang populer dari hasil pemikirannya bernama Gurindam 12. Berisi petuah nasihat bijak dalam berkehidupan dan menjalankan perintah agama. Sastra Gurindam saat ini menjadi pelajaran khusus yang diajarkan di sekolah-sekolah di Kepri.

[caption id="attachment_386251" align="aligncenter" width="512" caption="Menggowes sudut-sudut Pulau Penyengat dengan sepeda sewa (foto: pribadi)"]

1432902214796237669

[/caption]

Pulau Penyengat merupakan salah satu objek wisata favorit wisatawan di kala libur. Terutama bagi pendatang yang berasal dari luar kota. Jarak tempuh yang sangat dekat dari ibukota Kepri membuat pilihan ke pulau kecil ini menjadi prioritas liburan. Berwisata sambil menilik sejarah bangsa Melayu masa lalu melalui bukti-bukti peninggalan yang masih bisa disaksikan secara langsung.

Salah satu bukti peninggalan kerajaan Melayu yang menjadi incaran para turis adalah sebuah Masjid berciri mencolok dengan rancangan arsitektur khas Melayu yang dikenal dengan nama Masjid Penyengat. Masjid tersebut didominasi warna kuning muda dengan penampakan lima buah kubah menara menjulang tinggi. Bangunan yang menjadi landmark Pulau Penyengat ini dibangun dengan menggunakan putih telur sebagai perekat.

Berkeliling Pulau Penyengat bisa dilakukan dengan memanfaatkan jasa becak motor wisata yang mangkal di halaman tak jauh dari pelabuhannya. Melihat sisa-sisa peninggalan kerajaan Melayu berupa bangunan rumah khas panggung, meriam bekas peperangan, pemandangan pesona laut dari bibir pulau, dll. Juga terdapat banyak makam raja-raja Melayu di pulau ini. Para raja yang berjasa besar dalam membangun peradaban bangsa Melayu.

[caption id="attachment_386253" align="aligncenter" width="510" caption="Pemandangan Pulau Penyengat di malam hari"]

14329023101743370212

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline