Lihat ke Halaman Asli

Fadli Firas

Sang Penjelajah

Tak Kenal Jenuh di Museum Pusaka Nias

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1410404285168875235

[caption id="attachment_342092" align="aligncenter" width="640" caption="Museum Pusaka Nias (MPK)"][/caption]

Mendengar kata Museum mungkin sebagian besar orang akan berpaling dan mengalihkan pembicaraan pada sesuatu yang lebih menarik. Tempat penyimpanan koleksi peninggalan bersejarah ini memang kurang diminati mayoritas masyarakat di Indonesia.

Tetapi berbeda dengan Museum Pusaka Nias (MPK). Museum yang terdapat di Kepulauan Nias ini menyuguhkan suasana yang berbeda. Pengunjung seakan terhipnotis sehingga betah berlama-lama berada di dalamnya.

Hipnotis museum ini tentu saja bukan disebabkan sesuatu yang bersifat mistis. Tetapi berupa suguhan pemandangan yang sungguh indah nan eksotis. Dominasi penampakan hijau yang terpancar dari aneka pepohonan yang tertata rapi dan kebersihan yang selalu terjaga.

Ya, museum ini dikelilingi taman yang sangat indah. Menariknya lagi taman ini berada persis di tepi laut. Tidak hanya itu, di sini juga terdapat sebuah kebun binatang mini. Sungguh merupakan kombinasi unik dan menarik yang sangat jarang ada pada sebuah museum.

Memasuki Museum Pusaka Nias Anda harus melewati sebuah gerbang terlebih dahulu tanpa dikenakan biaya alias gratis. Hanya saja jika Anda membawa kendaraan maka wajib membayar tiket untuk parkir sebesar Rp. 5.000 di konter yang terletak dekat gerbang masuk.

Pemandangan yang asri dan bersih langsung menyambut Anda begitu Anda memasukinya. Jika ingin melihat koleksi benda-benda bersejarah Anda cukup berbelok ke arah kanan menuju sebuah bangunan nan artistik yang berjarak 10 meter.

Koleksi peninggalan sejarah tersebut ditempatkan pada satu gedung khusus sebagaimana museum pada umumnya. Terdapat ratusan benda-benda besejarah di dalamnya. Seperti perlengkapan perang Suku Nias, peralatan dapur dari batu, kain tradisional, replika rumah adat, bahkan bebatuan peninggalan jaman megalitikum pun ada di sini.

Bagi pecinta sejarah, benda-benda tua itu tentu membekaskan kesan yang sangat mendalam. Tetapi bagi mereka yang tidak tertarik dengan sejarah tentu hanya memandang sepintas tak bermakna.

Bagi mereka yang tidak tertarik dengan museum boleh saja memandang koleksi sejarah tersebut dengan sebelah mata. Tetapi ketenangan dan kenyamanan yang disuguhkan tentu tak bisa dipungkiri bahwa mampu meredamkan kejenuhan.

Museum Pusaka Nias lebih tepat bisa dikatakan seperti sebuah taman. Menempati sebuah area tertutup dengan luas sebesar lapangan sepakbola. Selain gedung tempat menyimpan koleksi barang-barang bersejarah terdapat juga beberapa bangunan menarik lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline