Lihat ke Halaman Asli

Fadlil Chairillah

Mahasiswa UIN Jakarta

Santri Bukan Berasal dari Anak Nakal

Diperbarui: 24 Oktober 2022   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: almunawwir.com

Jika dibaca dari judulnya saja mungkin kalian mengira jika itu stigma yang dibuat oleh masyarakat. Tapi stigma tersebut ada benarnya---faktanya ada sebagian masyarakat terkhusus orang tua yang mempunyai anak yang nakalnya minta ampun.

Maka, ancamannya bukan hanya sabetan sapu lidi, pecutan ikat pinggang, tetapi ancaman untuk memasukan anaknya ke pondok pesantren. 

Pertanyaannya kenapa ke Pondok Pesantren? Apakah sekolah umum tidak bisa menampung anak nakal juga? Kenapa Pondok Pesantren terlihat begitu istimewa untuk para orang tua yang mempunyai anak nakal? Penulis ingin memberi opini terkait hal tersebut.

Perlu diketahui bahwa fungsi institusi Pendidikan ialah tempat untuk menempa peserta didik agar punya wawasan intelektual dan budi pekerti yang baik. 

Dari situ bisa dipahami jikalau institusi pendidikan; Sekolah, Madrasah, Pondok Pesantren, TPA itu harus mempunyai 2 fungsi yang telah penulis sebutkan diatas. 

Jika tidak ada salah satu dari fungsi tersebut, maka bisa dibilang anomali pendidikan. Kenapa saya bisa bilang itu sebuah anomali? Karena hasil akhir dari seorang yang terpelajar ialah mampu melangkah di jalan yang "lurus" dengan membawa wawasan intelektual dan budi pekerti yang baik.

Maka tidak benar jika santri yang terdidik didalam Pondok Pesantren atau semacamnya harus berasal dari anak yang nakal. 

Institusi pendidikan itu universal, terbuka untuk semua kalangan---mau itu anak yang nakal, baik, berasal dari golongan tertentu, atau dari strata sosial tertentu dan lain sebagainya, semua terbuka bagi seseorang yang mau dirinya terpelajar. 

Ngomongin perihal santri, apa sih definisi santri itu? Apakah sama dengan siswa-siswi? 

Disini penulis sepakat dengan pengertian santri yang dicetuskan oleh KH Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil Gus Mus, yakni Santri adalah murid kiai yang dididik dengan kasih sayang untuk menjadi mukmin yang kuat (yang tidak goyah imannya oleh pergaulan, kepentingan, dan adanya perbedaan)," 

Menurut Penulis, terminologi santri itu memang cenderung berkonotasi agamis, walaupun defisini santri itu sangat beragam. Intinya mau santri atau siswa itu sama saja secara substansi yaitu orang yang belajar kemudian menjadi terpelajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline