Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Gunda

Diperbarui: 30 April 2019   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash.com

Malam tiba
Berselimut kelam
Pernak-pernik bintang menghiasi
Langit yang merenung

Hanya gema tembangku yang memantul
Di separuh ruangan tempatku berleha-leha
Waktu menyeru masa silam
Seolah ingin membalikkannya
Namun malam tak mengizinkan
Sebab tak ingin ada duka

Kumemandang ke daksina
Kulihat cinta bersuit
Dengan bibir basahnya
Seolah luka tak pernah ada
Aku sedikit terhibur

Kumemandang lagi ke paksina
Kulihat rindu merintih
Tangisan yang amat menyayat
Aku pun merunduk, menggelengkan kepala
Maaf, tak perlu kuturuti

Ku lalu menengadah ke langit malam
Di setiap titik bintang, kelap-kelipnya
"Kalian lihat? Betapa bebalnya aku ini"
Mereka tahu
Mataku sedang berbohong
Menutupi sedih dengan tatapan girang
Karena mulut sulit sepakat
Walau kupaksa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline