Lihat ke Halaman Asli

Fadiyah Munifah

Hobi naik gunung dan work from cafe yang sesekali jiwa content creator nya muncul. Sedang dalam perjalanan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.

Membangun Citra Positif Lembaga dalam Aktivitas Fundraising

Diperbarui: 5 Januari 2023   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berapa banyak lembaga non profit atas nama kemanusiaan yang dapat kita lihat berseliweran di media sosial, banyak sekali lembaga non profit dengan kampanye dan isu yang dibawanya memenuhi kolom-kolom iklan mengajak masyarakat untuk menyumbang atau minimal sadar akan isu yang dibawakannya. 

Selain media sosial, tempat-tempat umum seperti stasiun, terminal ,mall, jalanan umum yang ramai, atau event dengan massa yang banyak kita dapat menemui disana tengah ada relawan atau staff dari lembaga non profit yang sedang mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk berdonasi atau menyumbang. Lalu, apa sebenarnya tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut?

Setiap lembaga pelayanan manusia membutuhkan uang untuk bertahan hidup dan berkembang, tetapi ini bukan hanya soal uang,  aktivitas fundraising lebih dari sekedar itu, tetapi jejaring, koneksi, sarana prasarana juga jadi bentuk fundraising.

Organisasi pelayanan sosial atau lembaga pelayanan manusia yang memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan organisasi lain. Umumnya lembaga pelayanan manusia atau human service organization dikelola secara manajemen yang dikenal dengan manajemen lembaga pelayanan manusia (human service organization). Salah satu aspek dalam manajemen tersebut adalah persoalan terkait aktivitas penggalangan dana atau fundraising. 

Dengan demikian, embel-embel non profit bukan berarti lembaga tidak membutuhkan biaya operasional untuk menjalankan lembaga dan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi klien atau penerima manfaatnya. Maka kita perlu menyadari bahwa sumber dana dan sumber daya adalah hal penting bagi sebuah lembaga pelayanan manusia.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga untuk menggalang dana mulai dari cara yang konvensional hingga digital. Peluang-peluang tersebut sangat baik untuk dimanfaatkan tetapi ada hal mendasar yang harus masuk ke dalam perencanaan program penggalangan dana sebelum jauh membahas metode apa yang akan digunakan untuk fundraiser, yaitu bagaimana lembaga memiliki citra positif di mata masyarakat secara umum dan stakeholder. Citra positif lembaga sangat penting agar lembaga dapat lebih leluasa mengidentifikasi peluang-peluang penggalangan dana.

Kaitan antara citra positif dengan lebih terbukanya peluang penggalangan dana karena dalam fundraising itu sendiri terdapat aspek communication building. Ini berarti dalam menggalang dana, lembaga sedang berkomunikasi dengan target pendonornya. Sedangkan, apa mungkin kita "meminta" pada yang belum tahu siapa kita? Maka dari itu, karena pada dasarnya penggalangan dana itu adalah "meminta" walaupun bukan dalam makan sempit hanya berbentuk uang tetapi sumber-sumber kekuatan untuk membantu berjalannya roda lembaga, maka kegiatan "meminta" harus didasari pada kegiatan yang profesional dengan membawa nama lembaga.

Dengan demikian, sebelum lembaga menjalankan program penggalangan dana, lembaga perlu memiliki pondasi yang kuat dalam hal citra positif. Lembaga harus bisa mengkomunikasikan pencapaian dan mempromosikan reputasi lembaga.

Bukan hal yang mudah menjalankan kegiatan fundraising sebagai jantung dalam manajemen lembaga. Jika pompaan jantung terhenti, maka aliran darah terhenti. Begitupun dalam lembaga pelayanan manusia jika kegiatan fundraising mengarah pada kegagalan, bukan tidak mungkin lembaga akan gulung tikar. Kita perlu menyadari bahwa kegiatan fundraising adalah kegiatan yang terpuji, karena ini adalah ujung tombak lembaga yang berperan dalam berjalannya program atau layanan lembaga. Hemat penulis, citra positif lembaga berbanding lurus dengan berhasilnya kegiatan fundraising. 

Kiat-kiat untuk membangun citra positif lembaga juga perlu diselaraskan dengan upaya lembaga untuk mendidik masyarakat bukan hanya mengajak untuk menyumbang atau berdonasi tetapi lebih dari itu, lembaga harus menjadikan momen penggalangan dana sebagai momen untuk mengedukasi masyarakat atau stakeholder terkait dengan isu atau masalah sosial yang menjadi concern lembaga.

Membangun citra positif tidak hanya memperluas peluang penggalangan dana, tetapi juga saat berjalannya program penggalangan dana lembaga dipandang sebagai lembaga profesional yang dapat dipercaya untuk "dititipi" amanah dalam menjalankan programnya. Sehingga stakeholder tidak akan ragu untuk terlibat. Ketika hubungan telah tercipta dan terpelihara dengan baik antara lembaga dengan stakeholder potensial, maka lembaga dapat leluasa membuat permohonan, atau justru sebaliknya pendonor atau stakeholder sudah siap untuk diajak terlibat dalam program.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline