Ya, memang benar, saya laki-laki yang sangat biasa. Saya tidak kaya, tidak tampan dan juga jauh dari kata mapan. Wajar saja jika sampai sekarang saya masih berstatus jomlo.
Saya tipikal laki-laki yang sulit jatuh cinta. Oh, bukan. Sebenarnya untuk menjatuhkan diri demi cinta tidak sesulit yang saya ungkapkan. Beberapa perempuan pernah menjadi target operasi PDKT, meski selalu saja berakhir dengan kegagalan.
Perempuan zaman sekarang memang terlalu rumit. Jangankan bermimpi mendapatkan yang cantik, yang wajahnya pas-pasan saja sok jual mahal. Saya benci perempuan. Hey tapi bukan berati saya berubah haluan mencintai laki-laki. Sumpah, itu mengerikan!
Saya benci perempuan. Memang, di awal pertemuan mereka terlihat manis. Ngomong dimanis-manisin, makan dimanis-manisin, ketawa dimanis-manisin, tapi setelah beberapa kali berkencan, apa yang saya dapatkan? Tidak ada tuh yang namanya manis. Bahkan alasan mereka meninggalkan saya yang dimanis-manisin ternyata sangat pahit. "Kamu terlalu baik." Ah, tidak masuk akal, bukan? Lebih baik saya minum kopi tanpa pemanis. Ia memang pahit, tapi ia tidak mengaku-aku manis seperti perempuan.
Sejak saat itu saya yakin, tidak ada perempuan manis yang benar-benar manis. Mereka pasti punya sisi pahit yang amat. Saya tidak mau memimpikan perempuan manis lagi. Saya mau mencari yang lain. Tidak apa cantiknya biasa, yang penting hatinya baik.
Ya, saya akan mencari perempuan baik. Yang wajahnya baik, matanya baik, hidungnya baik, rambutnya baik, dan yang paling penting; ia harus punya bokong dan payudara yang baik.
Loh kenapa? Meskipun sekarang saya jomlo, tapi saya punya pengalaman yang cukup baik untuk melakukan hubungan intim.
Loh, kenapa lagi? Wajar dong saya bilang begitu. Laki-laki normal itu laki-laki yang berimajinasi liar. Kami punya fase dimana perempuan telanjang sekelas Britney Spears dan Rin Sakuragi akan bergentayangan selama beberapa menit di dalam khayal.
Mereka melakukan oral yang sangat dramatis. Mereka akan menelan habis keringat dan sperma kami hingga tandas. Begitulah kira-kira absurditas masturbasi yang kami lakukan di kamar mandi.
*
"LAKI-LAKI ITU ANJING!" ungkapnya bermonolog.