Ico Suharni adalah siswi SDN Inpres Baku, Desa Sumi, Kec. Lambu, Kab. Bima, NTB. Aku tau Ico dari program tukar-menukar surat yang diadakan oleh Muhammad Catur Saifudin, seorang Pengajar Muda di program Indonesia Mengajar. Di program itu, siswa-siswi SD Inpres Baku mengirim surat ke kakak-kakak yang sedang menempuh studi di luar negeri, yang isinya tentang menanyakan kabar, sambil berbagi cita-cita dan impian. Videonya sendiri bisa dilihat di: https://www.youtube.com/watch?v=N5ADTL9M6BM
Setelah mengirim surat, kakak-kakaknya akan membalas dengan bercerita tentang pengalaman belajar di luar negeri sekaligus memotivasi mereka untuk meraih impiannya. Nah, di bawah, aku bagi ya surat yang dikirim Ico, dan surat balasanku :) Sekedar info, aku sekarang sedang studi S3 Ilmu Komputer di Bolzano, Italia. Oh ya, kalau-kalau Ico membaca blog Kompasiana ini, semangat dan rajin belajar ya!
[caption id="attachment_354489" align="aligncenter" width="1152" caption="Surat Ico Bagian 1"][/caption]
[caption id="attachment_354490" align="aligncenter" width="1152" caption="Surat Ico Bagian 2"]
[/caption]
[caption id="attachment_354491" align="aligncenter" width="1143" caption="Balasanku Bagian 1"]
[/caption]
Balasanku Bagian 2 Balasan versi teks:
Wa'alaikumsalam,
halo Dik Ico yang hebat! Aku bilang hebat karena Dik Ico punya cita-cita yang luar biasa, yakni jadi guru. Aku juga punya cita-cita jadi guru loh *tos*!
Oh ya, kbtulan aku dilahirkan dari kluarga guru :) Kakek nenekku, guru. Ibuku, juga guru. Jadi, darah guru mengalir di tubuhku :D
Dik Ico, guru itu pekerjaan yang sangat mulia lho. Gak cuma minterin murid-murid, tapi juga Dik Ico bakal minterin bangsa. Bangsa yang pintar, terbentuk dari guru yang pintar. Oleh karena itu, Dik Ico yang rajin belajar ya. Kenapa? Karena sebagai guru, kita diberi amanah untuk mengajar dan mendidik. Lebih baik kalau kita menguasai ilmu yang akan kita ajarkan. Kalau kita sendiri sebagai guru kurang menguasai bidang yang kita akan ajarkan, bagaimana dengan murid-muridnya nanti? :D
Di samping menguasai ilmu, kita juga harus pintar menguasai murid-murid kita. Dijamin, tiap murid punya sifat yang beda-beda. Ada yang bandel (moga Dik Ico bukan yang kayak ini ya :), ada juga yang penurut. Untuk murid yang bandel, Dik Ico bisa kasih perhatian lebih. Perhatian bisa dalam bentuk: banyakin komunikasi dengan murid itu, atau bisa dengan ketegasan, tapi ketegasan dengan kasih sayang :) Aku yakin, gak ada murid yang gak pintar, adanya cuma murid yang sedikit bandel hehe. Begitu bandelnya bisa kita kendalikan, dia bakal jadi orang yg gak kalah hebatnya sama anak yg penurut kok :)