Lihat ke Halaman Asli

Moh NurFadhilah

Mahasiswa uin malang

Apa Kabar Hukum Negara?

Diperbarui: 31 Oktober 2022   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

APA KABAR HUKUM NEGARA?


Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar  penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hokum dasar. Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat dan cirri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut gagasan tenttang konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide, gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi pada bab ini terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.
Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar belakangnya. Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan kepentingan dan wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial yang disebut masyarakat dan pada akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang membentuk suatu negara. Berkaitan dengan tumbuh kembangnya bangsa, terdapat berbagai teori besar dari para ahli untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter sendiri. Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian nya yang berbeda-beda. Bangsa merupakan terjemahan dari kata "nation" (dalam bahasa inggris). Kata nation bermakna keturunan atau bangsa.

 Menurut O. Hood Phillips dan Paul  jackson

Konstitusi adalah suatu bentuk aturan, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, dan konvensi-konvensi kenegaraan yang menentukan dan mengatur susunan dan kedudukan organ-organ negara, dan mengatur organ-organ negara tersebut dengan rakyatnya.
Dan apakah  negara Indonesia yang  memilki banyak budaya,adat istiadat,suku,dan Bahasa yang berbeda konstitusi di Indonesia ada .
 dan Indonesia merupakan negara yang demokrasi yang mana setiap masyarakat berhak menyuarakan aspirasinya jika pemimpin  memimpin tidak sesuai dengan aturan yang ada
Nah! Apakah mereka yang  bersumpah atas nama  negara  memenuhinya,  mungkin sudah  sering terjadi di negara Indonesia pemimpin dalam melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan aturan yang ada karena kebanyakan dari mereka hanya mementingkan  diri  sendiri,kerabat dan keluarga  apakah dalam hal  ini konstitusi dan norma di Indonesia masih ada atau hanya bayang-bayang  mata yang  ada  tapi tak sesuai ekspetasi masyarakat yang mencoba memenuhi norma-norma yang ada.
Adakalanya kita sebagai manusia yang hidup di negara Indonesia khususnya masyarakat  golongan bawah yang tak punya kuasa  berharap aturan  yang ada berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya tidak hanya bagi  pejabat maupun koneksi orang dalam  untuk menjadi manusia yang di manusiakan oleh manusia .agar undang-undang dasar dan ideologi Pancasila yang di di susun oleh petuah  tidak hanya  menjadi tulisan yang indah untuk negara.
Ada banyak aturan  tidak berjalan sebagaimana mestinya salah satunya  keadialan di negara Indonesia sudah sering terjadi pada masyarakat kecil yang tak berkutik jika sudah ada di bawa ke mata hukum   seakan suara kami bisu tak lagi di dengar  padahal suara rakyat adalah suara tuhan jika suara kami sudah tak terdengarkan lantas pada siapa kami harus mengadu  
Salah satu contoh keadialan tidak terlaksanakan  di negara Indonesia  yaitu seorang nenek pencari kayu yang kepepet untuk di bakar memenuhi kebutuhannya terpaksa harus di hukum padahal  secara kemanusian seharusnya pemerintah memberikan  keringanan  sedangkan mereka yang korupsi  tinggal suapkan lapas lewat koneksi orang dalam di kasih fasilitas dalam masa tahanan masih bisa jalan-jalan curi uang miliaran tapi hukumannya ringan.
Padahal sudah jelas Dalam undang-undang dasar  republik Indonesia  tahun 1945  pada pembukaan Alinea IV terdapat pokok pikiran yang merupakan pancaran  dari falsafah negara.keempat  pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 adalalah
1.Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia  dengan berdasar atas dasar persatuan dengan mewujudkan  dengan mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.Negara hendak mewujudkan  keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3.Negara yang berkeudalatan berdasar atas  kerakyatan dan permusyawaratan\perwakilan
4.Negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa  menurut dasar kemanusian  yang adil dan
Beradab.
Jika kita simpulkan negara Indonesia khususnya para pendiri negara menginginkan semua rakyatnya mendapatkan perlindungan bukan penganiayaan, mendapatkan keadialan bukan  tentang pemimpin yang otoriter, mendapatkan asas kemanusian yang adil dan berdab bukan malah keadilan bagi anak pejabat, dalam beberapa kasus yang sering terjadi di Indonesia  baik dalam hal politik,sosial dan ekonomi  apakah  konstitusi negara  ada dan berjalan sebagaimana mestinya atau konstitusi hanya  omongan belaka .
Dan sampai saat ini masih banyak keadilan tidak terlaksanakan bagi mereka yang tak berpenghasilan   mereka yang tak berpangkat kala sama mereka yang menjadi pejabat
Hak asasi manusia tak lagi kami dapatkan seakan-akan kami adalah boneka  di negara
Apa kabar kasus marsinah
Apa kabar kasus munir
Apa kabar kasus widji tukul
Sampai saat ini masih ada Tindakan yang tidak memanusiakan, kasus brigadier.J
yang di dalangi oleh salah satu oknum negara
apa kabar tragedi kanjuruhan  ratusan manusia mati akibat gas air mata
apa kabar pemimpin negara ? kami rakyat berharap  keadilan terungkap karena kematian yang tak layak sungguh biadab , di awal publik di giring dengan isu  pelecehan yang di pikiran kita mustahil dilakukan seorang bawahan  jangan anggap rakyat kecil kami bodoh komandan  kami hanya butuh kata adil di tegakkan sebab kami rindu pemimpin jadi tauladan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline