Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki penduduk terbanyak ke- 4 di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Disamping itu pula Indonesia memiliki beragam agama, suku, budaya, dan adat istiadat didalamnya. Maka dari itu negara Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai toleransi terhadap seluruh masyarakat yang memiliki perbedaan dalam agama, suku, budaya dan adat istiadat nya. Sementara itu, walaupun masyarakat Indonesia memiliki beragam perbedaan, hal itu tidak menutupi ataupun tidak melarang masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain.
Sama halnya seperti saya, saya memiliki banyak teman dengan beragam perbedaan, namun hal itu tidak membuat saya dan teman-teman untuk tidak berinteraksi satu sama lain ataupun tidak saling menghargai. Karena menurut saya ketika dalam suatu hubungan interaksi dengan banyak nya perbedaan itu akan semakin membuat hubungan itu berjalan dengan baik jika dijalani dengan saling toleransi dan saling menghargai terhadap satu sama lain.
Dan ketika saya di SMA, saya memiliki satu sahabat dengan perbedaan agama dan suku. Kebetulan pada saat itu saya adalah siswa baru dikelas itu, karena saya harus pindah dari sekolah lama saya yaitu di Tarakan, kesekolah yang baru di Nunukan untuk mengikuti kedua orangtua saya yang pada saat itu ayah saya dipindah tugaskan berkerja di Nunukan.
Pada saat awal masuk sekolah, saya merasa saya sangat sulit untuk akrab dengan teman-teman baru saya, namun ekspektasi saya sangat berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa saya ternyata bisa sangat akrab dengan teman-teman baru saya yang memiliki beragam perbedaan agama, suku, budaya dan adat istiadat.
Bahkan saya memiliki satu sahabat yang berbeda agama dan suku dengan saya, namun hal itu membuat saya banyak mengetahui sesuatu yang baru dari dia karna kami sering saling bertukar cerita tentang perbedaan kami masing-masing tanpa rasa tersinggung maupun tidak saling toleran terhadap satu sama lain.
Oleh karena itu dari cerita saya diatas saya sangat menyadari bahwa saya hidup dalam kehidupan multibudaya, karena sangat tercerminkan didalam kelas saya ketika di SMA yang dimana teman-teman saya memiliki beragam perbedaan baik dalam agama, suku, budaya, dan adat istiadat. Namun dalam hal ini saya juga memiliki pendapat lain terhadap satu aspek dalam multibudaya, yaitu setuju atau tidaknya saya dengan penggunaan Bahasa Daerah di sekolah.
Karena menurut saya jika didalam suatu sekolah yang menggunakan Bahasa Daerah, dapat menghambat interaksi antar siswa karena didalam lingkungan sekolah tersebut terdapat beragam suku dan budaya dan tidak semua siswa memiliki suku ataupun budaya yang sama,
maka dari itu saya lebih menyetujui jika baiknya menggunakan Bahasa Indonesia, karena selain dapat dimengerti oleh seluruh siswa maupun para guru yang ada didalam lingkungan sekolah tersebut, hal itu juga dapat menerapkan nilai persatuan yang terdapat dalam Sumpah Pemuda yaitu "Kami putra dan putri Indonesia menujunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia".
Kemudian tentang pembelajaran suku bangsa Indonesia dengan berbagai ragam aktivitasnya yang penting untuk dipelajari. Saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut, karena menurut saya dengan menerapkan pembelajaran tersebut dapat menambah wawasan, tidak hanya dalam aktivitas suku bangsa yang kita miliki namun kita juga jadi mengetahui berbagai ragam aktivitas suku bangsa yang lain. Dan dengan hal tersebut juga kita bisa meningkatkan nilai toleran terhadap perbedaan satu sama lain.
Selanjutnya adalah tentang tertarik atau tidaknya belajar Bahasa Inggris dengan menggunakan materi berbasis multibudaya Indonesia. Saya sangat tertarik dengan hal tersebut karena kita dapat memulai sesuatu yang baru yaitu belajar tentang multibudaya Indonesia namun dengan menggunakan Bahasa Inggris, selain menambah wawasan dalam multibudaya Indonesia, kita juga dapat melatih kemampuan kita dalam berbahasa Inggris.
Sebagai seseorang yang sedang menempuh pendidikan dalam dunia mendidik dan keguruan, cara saya menyelesaikan jika ada siswa yang bersengketa atau beda pendapat adalah dengan menjadi penengah dan memberikan penjelasan secara rinci tentang hal yg sedang diperdebatkan, sehingga kedua siswa tersebut dapat memahami dengan sudut pandang yang lebih luas.