Lihat ke Halaman Asli

Mengenal "Terapi Cuci Otak" Digital Substraction Angiography (DSA)

Diperbarui: 9 April 2018   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi(Shutterstock)

Sebagai seorang pelajar yang sedang menyelami ilmu biomedical engineering yang terfokus pada otak, kasus-kasus terkait selalu membuat saya tertarik.

Siang ini (waktu Jepang) saat saya sedang membaca jurnal ilmiah, ada pemberitahuan dari salah satu portal news Indonesia tentang metode terapi cuci otak, yang pada akhirnya menyebabkan seorang dokter Indonesia kena kasus.

Sebenarnya ini pertama kalinya saya mengetahui metode invasive ini, maklum karena metode yang saya pake dalam riset tentang otak adalah metode non-invasive. (apa itu metode non invasive? simplenya adalah metode tanpa melakukan injeksi/pembedahan) . Jadi berita yang lagi anget tentang salah satu dokter di Indonesia ini membuka wawasan baru bagi saya dalam dunia neuroimaging.

Sudah jadi suatu reflek bagi saya bila ada berita dalam dunia kesehatan langsung melakukan penelusuran di pubmed.com. Buat kalian yang gak familiar dengan pubmed.com. website tersebut adalah perpustakaan di dunia kesehatan Amerika serikat dalam wadah dunia maya.

Sumber: ncbi.nml.nih.gov

 

Yang terecord dari pubmed.com penelitian ini dipublikasi pada tahun 1986. Berdasarkan hasil penelusuran di pubmed.com, terdapat 57 penelitian yang berkaitan dengan DSA.

Jadi, sebenarnya apa sih Digital Substraction angiography (DSA) yang disebut juga sebagai metode cuci otak? Dari artikel yang saya baca [1] DSA ini adalah teknik pencitraan yang berguna untuk memberikan peningkatan citra (gambar, iye ini bahasa teknis banget, anak elektro telkom biasanya awam dengan kata "citra" ) dari metode tradisional yang ada.

Sumber: ncbi.nml.nih.gov


Apa bedanya  metode tradisional Angiography and digital substraction angiography (DSA)?

Pada metode tradisional (pake fluoroscopy) citra gambar diperoleh dengan mengekspos area yang dijadikan target sambil menyuntikkan kontras media ke dalam pembuluh darah. Dari proses ini ga cuma pembuluh darah yang tertampilkan, tapi juga struktur lain yang menimpa pembuluh darah itu. Sehingga metode ini tidak akurat.

Nah untuk mendapatkan citra pembuluh darah doang,  dilakukan pencitraan ketika area sebelum disuntikkan "media kontras" dan juga setelah disuntikkan kontras, lalu hasil dari keduanya dikurangi, lalu muncullah hasil akhirnya. Nah metode inilah yang dinamakan digital substraction angiography. Moga kompasianers paham lah ya, soalnya ini terjemahan dan pemahaman saya. hihihi

Info grafis [4]

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline