Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Jepang Ngapain Saja?

Diperbarui: 8 April 2018   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: IDN Times

Halo kompasieners ! Ayo siapa yang menyukai hal yang berbau Jepang, silahkan merapat. Jepang sangat terkenal dengan budaya pop culture dan teknologinya. 

Dari segi populasi, Jepang masih kalah dengan jumlah penduduk di Indonesia. Dengan jumlah penduduk 127,255,541  jiwa pada tahun 2018 menempatkan Jepang berada di peringkat 10 penduduk terbanyak di dunia, sedangkan Indonesia tetap duduk di posisi 4 dengan jumlah populasi sebesar 266,794,980.

Hal ini tentu menarik untuk dibahas, karena berdasarkan data [1,2]  usia median penduduk Jepang adalah 46 sedangkan di Indonesia usia mediannya adalah 28 tahun. Nah kalau begitu, para pemuda Jepang ini ngapain aja sih?

Masyarakat Jepang di dunia maya

Berbeda dengan Indonesia yang menempatkan facebook sebagai media sosial yang paling banyak digunakan[3], Jepang menjadikan twittersebagai media sosial yang paling banyak digunakan oleh pemuda di usia sekitar 30 tahun. Penggunaan twitter ini mulai menjadi tren di negara Jepang sejak tahun 2014, hingga kini.

dokpri

Penggunaan sosial media dalam persentase populasi  [4]

Jadi kalau kalian mau kenalan atau berinteraksi dengan orang Jepang, coba aja deketin dengan menggunakan twitter. hehehe

Sangat menjunjung tinggi privasi baik di dunia nyata ataupun di dunia maya

Salah satu tantangan bagi content creator yang ada di Jepang adalah perihal privasi. Setiap akan melakukan pengambilan gambar, kita harus minta izin dulu. Kamera di Jepang tidak ada yang tidak menggunakan suara. Sekali photo "cetek" akan berbunyi. Bukan karena Jepang tidak mampu mengaktifkan modus silent, tapi memang sudah jadi kesepakatan tidak tertulis untuk mencegah adanya stalker.  

Jadi kebiasaan dari para pemuda Jepang biasanya mereka mengambil foto untuk disimpan saja, tanpa di publish. Menurut pendapat penulis, hal ini dikarenakan mereka berpikir terlalu ribet bila harus bertanya kesetiap orang hanya untuk mempublish satu foto.  Salah satu pemuda Jepang yang saya tanyakan berkata:

"Saya merasakan tingkat penjagaan privasi di negara saya ini terlalu berlebihan, sehingga membuang waktu dan menyulitkan gerak. " Cewe, 38 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline