Bondowoso- Setiap desa memiliki potensi tersembunyi di dalamnya, yang jika dimanfaatkan akan membawa banyak kebermanfaatan bagi msyarakat desa itu sendiri, maupun masyrarakt desa sekitar. Begitu pula Desa Dawuhan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Desa Dawuhan memiliki potensi produksi tembakau. Mayoritas masyarakat disana bekerja sebagai petani tembakau. Namun, selama ini limbah batang tembakau tidak diolah dengan baik. Hal inilah yang mendorong mahasiswa KKN UMD 271 untuk berinovasi memanfaatkan limbah tersebut menjadi uang.
Risa Anggraini, mahasiswa Kimia Universitas Jember berinovasi untuk memanfaatkan limbah batang tembakau menjadi biopestisida ramah lingkungan. Ide ini didukung oleh rekan-rekan KKN lainnya, GAPOKTAN, dan perangkat desa. Risa Anggraini, Fadilah Tyas Widarti Pangastuti, Nabilah Septa Damayanti, Thiyya Amirah Rahmah Abdillah, Renata Nur Azizah, Muhammad Ahsan Hilmi, Muhammad Afifuddin, Atsror Ryan Alief, Gilang Dewala Putra, dan Andrian Ramilia Pamungkas dibawah bimbingan Ibu Mrr. Ratna Endang W S.S., M.A sebagai Dosen Pembimbing Lapangan bekerja secara maksimal untuk memanfaatkan potensi ini.
Setelah melalui observasi permasalahan tanaman, mencari referensi terkait, membuat biopestisida, dan melakukan uji coba, langkah selanjutnya adalah pacakaging dan pemasaran. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam keberlanjutan suatu produk dan dalam suatu wirausaha. Mahasiswa KKN UMD 271 merencanakan untuk mengadakan penyuluhan marketing.
(11/08/2022) Kegiatan pelatihan Marketing biopestisida dilaksanakan di rumah kepala desa dengan di ikuti oleh sekelompok Gabungan Kelompok Tani(GAPOKTAN) dari Desa Dawuhan Kec.Grujugan Kab. Bondowoso. Bapak Devi selaku ketua Kelompok Tani Karya Tani IA beserta anggotanya di ajarkan bagaimana pemasaran produk pestisida nabati ini guna sebagai kebutuhan pemasukan ekonomi dan wirausaha bersama dari nilai harga jual dan untung dari produk dan sasaran penjualan produk tersebut. Mahasiswa memberikan pelatihan terkait strategi pemasaran 4P meliputi Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi), menghitung margin dan HPP (Harga Pokok Penjualan).
Bapak Devi mengatakan, "saya sangat bersyukur dengan diadakannya penyuluhan ini, ini sangat bermanfaat bagi warga, khususnya para kelompok tani, saya juga sangat senang setalah diajarkan terkait penentuan margin dan HPP, ternyata untungnya juga banyak," Mahasiswa KKN berharap agar sedikit ilmu yang mereka berikan dapat bermanfaat bagi warga. Mahasiswa juga berharap bahwa produk ini akan diteruskan oleh para warga dan kelompok tani untuk menambah penghasilan mereka sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H