Lihat ke Halaman Asli

Fadilah Tyas WP

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Mahasiswa KKN UMD 271: Upaya Pemanfaatan Limbah Batang Tembakau Menjadi Biopestisida Ramah Lingkungan

Diperbarui: 4 September 2022   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Pertanian merupakan bidang mata pencaharian masyarakat Desa Dawuhan yang mayoritas adalah sebagai petani tembakau. Tembakau biasanya hanya digunakan daunnya saja untuk dijual. Sedangkan batangnya biasanya dibuang cuma-cuma atau dijadikan kayu bakar oleh masyarakat setempat. Ibu Mrr. Ratna Endang W S.S., M.A mengatakan bahwa mahasiswa KKN harus mengetahui permasalahan dan potensi desa sebelum merancang pogram kerja yang akan dilaksanakan. Maka dari itu, mahasiswa melihat bidang pertanian sebagai potensi serta permasalahan yang ada di Desa Dawuhan. Menanggapi hal tersebut, mahasiswa mengadakan sosialisasi tentang biopestisida limbah batang tembakau. Sosialisasi tersebut dilakukan dalam upaya memanfaatkan limbah batang tembakau yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Dawuhan serta upaya meminimalisir biaya pengeluaran untuk perawatan tanaman pertanian yang dimiliki masyarakat. Sosialisasi diadakan pada pukul 19.30 dan bertempat di musholla RT 018 Krajan 3 tepatnya di sebelah rumah Ketua RT 018 yaitu Bapak Karyono.

Pada kegiatan tersebut, mahasiswa menjelaskan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki biopestisida. Penjelasan dilakukan oleh Risa Anggraini, Muhammad Ahsan Hilmi, dan Andrian Ramilia Pamungkas. Mereka juga memberikan hasil uji coba yang telah mereka lakukan di sawah milik warga desa setempat. Selain itu mereka juga menjelaskan dan mempraktikkan secara langsung cara pembuatan biopestisida limbah batang tembakau tersebut. Praktik dilakukan oleh Nabilah Septa Damayanti, Gilang Dewala Putra, dan Fadilah Tyas Widarti Pangastuti. Mahasiswa juga menjelaskan peluang kewirausahaan yang bisa dikembangkan dari biopestisida yang mereka buat mulai dari modal awal hingga laba yang bisa didapat. Kewirausahaan dijelaskan oleh Renata Nur Azizah, dan Thiyya Amirah Rahmah Abdillah. Sarana prasarana kegiatan tersebut di-handle oleh Muhammad Afifuddin dan dokumentasi kegiatan di-handle oleh Atsror Ryan Alief.

Warga sangat antusias dan tertarik untuk belajar membuat biopestisida limbah batang tembakau. Masyarakat juga aktif pada sesi tanya jawab saat sosialisasi. Sosialisasi tersebut diharapkan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat RT 018 dan sekitarnya. Masyarakat diharapkan mampu mengaplikasikan biopestisida tersebut minimal di lahan pertanian pribadi dan juga diharapkan mampu mewirausahakan biopestisida tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline