Lihat ke Halaman Asli

fadilatullaili PR

penikmat puisi

Abu-abu?

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Abu-abu itu kembali

mondar-mandir entah apa yang dicari

entah apa yang akan di grogoti

dan untuk apa kemari

jadi putih kah? hitam kah ? atau tetap abu-abu?

bukankan aku hanya sendiri menyusuri hutan penentu ini

lalu untuk apa aku peduli ?

jika akhirnya aku  terjatuh di semak berduri

mungkin sekali memang tak begitu berarti

berkali-kali itu sangat menyakiti

mempercepat aliran darah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline