Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hampir sebagian anak usia dini di Indonesia sudah bisa menggunakan handphone (HP) atau gawai dan mereka juga bisa mengakses internet pada tahun 2022.
Data menunjukkan sejumlah 33,44% anak usia dini di Indonesia aktif menggunakan handphone atau gawai nirkabel. Adapun persentase anak usia dini yang bisa mengakses internet mencapai 24,96%. Hal ini menjadi salah satu alasan tingkat literasi anak di Indonesia berada dalam kondisi yang memprihatinkan karena mereka lebih memilih menggunakan handphone daripada belajar atau berliterasi.
Data lain berasal dari survei terbaru Bank Dunia pada tahun 2022, data tersebut menunjukkan bahwa 51 persen anak-anak Indonesia dianggap rendah kompetensi, mereka belum mampu baik secara literal maupun numeral dalam hal literasi.
Berangkat dari permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) angkatan 2023, yaitu Kelompok The Fourthy, terdorong untuk berpartisipasi dalam memperbaiki tingkat literasi anak yang masih rendah melalui beberapa kegiatan yang dapat menarik minat anak-anak dan masyarakat sekitar. Sasaran tempat kegiatan adalah sebuah taman baca yang terletak di suatu komunitas warga. Partisipasi dalam meningkatkan literasi anak dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan salah satu taman baca yang berada di Kota Malang, yaitu Taman Baca Masyarakat Nurani Bangsa yang beralamatkan di Jalan Hamid Rusdi II A No. 106, Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Jalinan kerja sama tersebut juga dilakukan sebagai implementasi tugas proyek pada Mata Kuliah Kerja Sama dan Jaringan Informasi dengan bimbingan Ibu Inawati, S.I.P., M.M., selaku dosen prodi S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang.
Kerja sama antara TBM Nurani Bangsa dan mahasiswa UM dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, mulai dari manajemen koleksi, promosi taman baca melalui sosial media, serta pelatihan motorik anak melalui bercerita dan belajar membuat kolase. Berbagai kegiatan tersebut juga dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional. Fokus utama peningkatan literasi adalah pelatihan motorik anak yang sudah dipersiapkan oleh Kelompok The Fourthy dengan sebaik mungkin. Kegiatan tersebut dimulai dengan bercerita. Cerita yang diangkat adalah cerita fabel dengan tema tolong menolong dalam sebuah persahabatan. Teknik bercerita dipilih sebagai cara untuk mengembangkan literasi anak karena ruang lingkup literasi anak usia dini tidak hanya terpaku pada membaca dan menulis saja, tetapi juga kemampuan anak dalam mengidentifikasi, memahami, mengkritisi, dan menciptakan hal baru melalui sesuatu hal yang merangsang kognitif mereka. Melalui kegiatan bercerita, anak akan dilatih untuk mendengarkan dan memfokuskan pikiran mereka pada sebuah bacaan. Selain itu, teknik bercerita juga dilengkapi dengan alat peraga yang dapat menambah daya tarik, sehingga mereka bersedia menyimak hingga akhir.
Kegiatan berikutnya adalah pelatihan motorik anak melalui belajar membuat kolase menggunakan bahan alami seperti biji kacang ijo, kedelai, jagung, dan beras yang dilaksanakan pada hari Minggu (05/05/2024). Kegiatan hari Minggu itu berhasil mengundang perhatian masyarakat sekitar, dihadiri oleh beberapa peserta yang mulanya hanya berjumlah 9 anak, bertambah menjadi 16 anak dengan rentang usia 2–10 tahun. Para peserta dibimbing dan diberi arahan oleh sekelompok mahasiswa UM untuk menyelesaikan kolase yang dibuat.