Lihat ke Halaman Asli

FADILA NURUNNISA

Universitas Pendidikan Indonesia Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Peran Posyandu dalam Mengurangi Tingkat Stunting

Diperbarui: 11 April 2023   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posyandu mempunyai peran yang penting dalam mengurangi tingkat stunting pada anak usia 0-1 tahun. Stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai karna tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak sebaya mereka. Stunting juga bisa terjadi karena kekurangan gizi, terutama protein zat besi, dan juga infeksi berulang.

Peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski identik dengan bayi dan balita, kegiatan posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya sebatas itu. Banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.

Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.

Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Berikut adalah peneyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui seperti : pengetahuan ibu yang kurang memadai, infeksi berulang kali, sanitasi yang buruk, serta terbatasnya layanan kesehatan.

Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui Program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

7398eb85-4cea-4965-9261-0d27094ae7b9-64357071c8702073e97c8372.jpeg

Beberapa peran posyandu dalam mengurangi tingkat stunting pada anak usia 0-1 tahun:

1. Pemantauan status gizi anak
Posyandu melakukan pemantauan status gizi anak dengan cara berkala, termasuk juga berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan status gizi lainnya. Dengan pemantauan teratur, posyandu juga dapat mendeteksi dini apabila ada anak yang mengalami stunting atau juga kekurangan gizi lainnya. Hal ini dapat memungkinkan untuk dilakukan dengan tindakan preventif dan intervensi yang tepat dan segera.

2. Pemberian asupan gizi yang cukup
Posyandu juga memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang dengan cara pemberian makanan tambahan dan juga suplemen gizi bagi anak yang membutuhkan. Selain itu juga, posyandu memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat dan gizi seimbang kepada orang tua ataupun pengasuh anak.

3. Meningkatnya kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak
Posyandu meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi yang baik dan seimbang bagi anak. Dengan pembinaan yang tepat, orang tua atau wali anak lebih memahami cara makan yang benar dan rutin memantau kesehatan dan status gizi anak.

4. Deteksi dini dan pengobatan infeksi
Posyandu juga berperan dalam deteksi dini dan pengobatan infeksi pada anak. Infeksi berulang dapat menyebabkan anak kehilangan nafsu makan dan menjadi kurang gizi, sehingga memicu keterlambatan pertumbuhan. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, Posyandu dapat mencegah komplikasi dan membantu anak sembuh dari penyakit.

5. bekerjasama dengan berbagai pihak posyandu, seperti puskesmas, kader kesehatan, dan masyarakat sekitar, dan juga bisa untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan gizi anak. Kerja sama yang baik itu akan memperkuat upaya untuk mengurangi tingkat stunting dan meningkatkan status kesehatan dan gizi anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline