Lihat ke Halaman Asli

Belajar Bahasa Isyarat lewat Drama Twinkling Watermelon

Diperbarui: 18 Desember 2023   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Soompi

Belakangan ini para pecinta drama korea sedang ramai membicarakan series yang berjudul "Twinkling Watermelon". Drama yang tayang perdana pada 23 september 2023 ini berhasil memikat hati para pecinta drama korea dengan akting ciamik para tokohnya serta alur yang menarik.

Mengisahkan Eun-gyol, remaja yang merupakan seorang CODA (Child Of Deaf Adult). Eun-gyol memiliki keahlian khusus dalam bermusik yang membuatnya digaet menjadi gitaris sebuah band terkenal.

Tinggal bersama sejak kecil membuat komunikasi antara Eun-Gyol dan keluarga kecilnya hanya bisa melalui bahasa isyarat dikarenakan kedua orangtua serta kakaknya memiliki keterbelakangan dalam pendengaran (tunarungu). Sehari-harinya, Eun-gyollah yang membantu keluarganya untuk berkomunikasi dengan oranglain disekitar mereka.

Foto: Dramabeans

Konflik drama ini berawal ketika Eun-Gyol yang terlempar ke masa lalu dan bertemu dengan kedua orangtuanya, Han-Yichan dan Cheong-Ah saat masih SMA. Eun-gyol pun menemukan fakta menarik yang mana cinta pertama ayahnya bukanlah ibunya. Darisitulah ia bertekad untuk menyatukan mereka berdua.

Banyak hal unik yang menjadikan drama ini berbeda dari drama korea pada umumnya sehingga berhasil menghipnotis para penonton yaitu tokoh Cheong-Ah yang menggunakan bahasa isyarat sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Yi-chan dan teman-temannya yang lain.

Bahasa isyarat atau salah satu contoh media komunikasi non-verbal adalah sarana untuk berkomunikasi secara manual dengan gerak tubuh dan gerak bibir. Bahasa isyarat memang diperuntukan sebagai media berkomunikasi bagi orang-orang tunarungu maupun tunawicara yang kesulitan menggunakan komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari.

Cheong-Ah muda mempelajari bahasa isyarat dari Eun-Gyeol yang terlempar ke masa lalu. Walaupun sudah cukup andal dalam berbahasa isyarat, tak jarang kita sering melihat adanya miskonsepsi, kontradiksi, dan miskomunikasi antara Cheong-Ah dengan teman-temannya yang tidak terbiasa memakai bahasa isyarat.

Namun, Cheong-Ah pada akhirnya bertemu dengan teman-teman yang bisa menerima dan memahaminya. Bahkan teman-temannya pun juga perlahan mulai belajar memahami bahasa isyarat agar dapat berkomunikasi dengan Cheong-Ah. Walau terkadang masih muncul miskomunkasi sehingga tak jarang para tokoh merepetisi agar tidak ada kesalahpaham anatara Cheong-Ah dan teman-temannya.

Drama bertabur bintang dan idol ini berhasil mencapai rating tertinggi pada episode terakhirnya. Terbukti, setelah drama ini tayang dan berakhir, banyak penonton yang tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat sebagai media lain untuk berkomunikasi secara non-verbal. Apakah kalian juga tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat seperti Yi-Chan dan kawan-kawannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline