Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Digital Literasi terhadap Psikologi Anak Sekolah Dasar

Diperbarui: 24 Maret 2024   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : https://zonanews.id/para-mahasiswa-ini-berikan-edukasi-dampak-bahaya-ketergantungan-gadget-pada-anak-sd/

Anak-anak perlu menjadi bagian dan bersama dalam jaringan sosial dan hubungan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Media sosial ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk menunjukkan siapa dirinya. Di media sosial ini, mereka bisa menuliskan kata-kata motivasi, mengkritik dan menunjukkan kelebihan, mengunggah aktivitas berupa video, foto, dan lainnya.Berbagi setiap aktivitas. Tanpa disadari, mereka berinteraksi dengan orang asing menggunakan identitas palsu di media sosial. Sehingga maraknya kasus penculikan dan penipuan, sehingga masyarakat memerlukan literasi digital khususnya pada kalangan anak-anak dan orang dewasa agar informasi dapat tersaring. 

Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan memahami, menganalisis, mengevaluasi, mengorganisasikan dan mengevaluasi informasi dengan menggunakan teknologi digital. Menurut para psikolog, usia 0-8 tahun dapat menentukan potensi perkembangan seorang anak. Era ini sering disebut dengan Golden Age yang hanya terjadi sekali dan tidak akan terulang lagi. 

Dalam kehidupan anak mempunyai dampak yang berbeda-beda sepanjang hidupnya, khususnya terkait dengan penerimaan rangsangan. Masa ini disebut masa kritis atau masa sensitif, dimana kualitas rangsangan harus diatur sebaik mungkin. Jika Anda berada dalam situasi sensitif, hal itu akan berdampak negatif. Ada dampaknya di usia sensitif ini, apalagi jika anak sudah menggunakan media sosial. 

Anak yang kecanduan media sosial tentu berdampak pada psikologinya, mengganggu anak dan menimbulkan kecemasan serta depresi pada anak. Anak lebih egois dibandingkan dengan anak tanpa jejaring sosial, karena banyak jejaring sosial yang memberikan dampak negatif, yaitu membuat anak lebih egois, tidak peduli dengan orang disekitarnya, sehingga sulit bersosialisasi. Ada pula pengaruh positif di balik hal tersebut di era digital ini, namun sebaiknya orang tua tetap mengawasi anaknya agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline