Lihat ke Halaman Asli

Fadila Suryandika

Dosen Prodi Agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga, Ujung Tombak Pertanian Berkelanjutan

Diperbarui: 17 Januari 2023   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil Panen Bayam Brazil Hasil Regrow (Dokumentasi pribadi)

Pertanian berkelanjutan atau sustainable agriculture merupakan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk proses produksi pertanian dengan tujuan dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. 

Pelaksanaan sistem pertanian berkelanjutan dapat dimulai dari lingkup terkecil yaitu lingkungan tempat tinggal kita sendiri, dapat kita mulai dengan pengolahan limbah rumah tangga. 

Langkah awal pengolahan limbah rumah tangga adalah dengan memilah antara limbah organik dan limbah non organik. 

Pengomposan Limbah Organik (Dokumentasi pribadi)

Limbah organik rumah tangga dapat diolah menjadi pupuk kompos/pupuk padat, pupuk cair, pestisida nabati ataupun media tanam. 

Pengolahan limbah organik rumah tangga dimulai dengan menaruh limbah organik pada kantong bekas beras, kemudian ditimbun dengan tanah dengan perbandingan 1 banding 1. 

Langkah ini kemudian diulang dengan urutan limbah organik, tanah, limbah organik tanah dan seterusnya hingga kantong terisi penuh. 

Dalam waktu minimal 4 minggu, susunan limbah organik dan tanah tersebut sudah dapat langsung digunakan sebagai media tanam. Sedangkan untuk pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos atau pupuk padat. Limbah organik rumah tangga ditempatkan di dalam wadah atau drum komposter. 

Drum komposter dapat memanfaatkan limbah ember atau drum bekas yang sudah pecah. Jika drum komposter masih dalam kondisi utuh maka perlu diberi lubang untuk mengeluarkan endapan cair hasil pengomposan. Endapan cair ini nantinya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair. 

Pengomposan dilakukan secara anaerob dengan bantuan aktivator. Aktivator yang digunakan juga merupakan hasil pengolahan limbah organik rumah tangga, yaitu campuran air cucian beras dan limbah organik lainnya yang telah difermentasi minimal selama 5 hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline