Lihat ke Halaman Asli

Oskar Schindler: Righteous Among the Nations

Diperbarui: 22 Juli 2022   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Schindler's List adalah sebuah dokudrama yang menceritakan kehidupan seorang pembisnis dan juga seorang mata mata Nazi Jerman di era Perang Dunia ke II. Oskar Schindler, seorang pria Katolik yang hampir selama hidupnya ia dedikasikan untuk memanipulasi orang orang lain disekitarnya untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan. Selama Perang Dunia ke II, Oskar Schindler berniatan untuk menjual produknya kepada Nazi Jerman untuk keperluan Perang disaat itu dengan cara membeli pabrik (tentunya dengan memanipulasi Nazi Jerman pada saat itu) dan mempekerjakan orang orang Yahudi yang pada saat itu hidup dalam kesengsaraan tekanan dari pemerintahan Jerman.

Pada awalnya, Oskar Schindler mempekerjakan orang orang Yahudi karena murahnya (hampir bekerja dengan gratis) gaji buruh Yahudi pada saat itu. Namun siapa sangka bahwa dengan mempekerjakan orang orang Yahudi sebagai budaknya pada saat itu di pabrik miliknya, secara tidak langsung Oskar Schindler telah menyelamatkan sekitar 1200 orang Yahudi dari camp konsentrasi yang dilakukan oleh pasukan Nazi selama perang di tahun 1940an.

Bermula dari ketertarikan Oskar Schindler dengan meraup keuntungan besar dari sisi finansial dan sosialnya, Oskar Schindler memulai tahapannya dengan membuat koneksi dengan para petinggi Nazi Jerman pada saat itu. Tentu ia tidak terlalu peduli dengan aksi dan hukum yang dibuat oleh para Nazi, ia hanya peduli dengan bisnis pabrik yang ia jalani. Oskar Schindler adalah orang yang sangat pintar dan lihai dalam berkomunikasi, terbukti dari koneksi yang ia rintis dengan cara mengajak para petinggi tersebut untuk makan malam, memberikan mereka hadiah yang mereka sukai dan membuat pesta yang meriah untuk mereka.

Awal kesadaran Oskar Schindler dapat dilihat dari caranya berempati dengan salah satu perempuan yang datang ke pabrik Schindler untuk meminta tolong, perempuan yang takut ini pun meminta Schindler untuk mempekerjakan kedua orang tuanya kedalam pabrik milik Schindler untuk tetap bertahan hidup. Dari situlah, Oskar Schindler baru menyadari bahwa posisinya sebagai seorang pembisnis dapat menyelamatkan nyawa banyak orang Yahudi.

Bahwasannya secara hukum, yang dilakukan oleh Oskar Schindler dinyatakan salah karena telah berbohong kepada individu individu di partai Nazi mengenai tujuannya mempekerjakan orang orang Yahudi tersebut. Adapun aksi lain yang secara hukum dapat dinyatakan salah yaitu seperti membeli barang barang dari pasar gelap untuk membeli segala keperluan untuk keperluan pabriknya dan juga makanan dan barang barang lain untuk membantu rekan rekan orang Yahudinya yang tentunya dianggap illegal.

Jika dilihat dari sisi etika, apa yang dilakukan oleh Oskar Schindler tidak dapat disalahkan ataupun dibenarkan secara luas. Semua orang mempunyai pandangan etis benar dan salahnya sendiri. Untuk saya pribadi, Oskar Schindler telah melakukan hal yang benar dengan berbohong untuk menyelamatkan nyawa ribuan manusia. Walaupun Oskar Schindler harus berbohong dan memanipulasi banyak orang Jerman pada saat itu, intensinya tetap jelas yaitu untuk membantu saudara dan saudari Yahudi nya.

Maka dari itu, secara moral Oskar Schindler dapat dikatakan benar. Pada awalnya, Schindler mempekerjakan orang Yahudi karena bayarannya yang sangat kecil (hampir tidak membayar apa apa); ia meyakini bahwa ini akan baik untuk perusahaannya. Namun setelah melihat kekejaman rezim Nazi tersebut, ia mempunyai dorongan moral untuk melindungi orang orang Yahudi yang tidak bersalah tersebut dengan tetap mempekerjakan mereka. Terlebih lagi, Schindler mengambil lebih banyak lagi warga Yahudi untuk dipekerjakan di "pabriknya"

Jadi, Etika normatif manakah yang dapat membenarkan hal yang dipersoalkan dalam film ini?

Oskar Schindler telah berhasil menyelamatkan ribuan nyawa orang orang Yahudi pada saat itu dengan cara apapun, jelas bahwa etika normatif tentunya membenarkan aksi Oskar Schindler yang sudah mencoba untuk membantu ribuan untuk mengumpat dari kekejaman Nazi Jerman . 

Oskar Schindler juga membantu para orang orang Yahudi untuk bertahan hidup dengan memberikannya makanan dan minuman, tempat untuk istirahat dan diberikannya juga kebebasan untuk beragama di pabriknya, dimana Oskar Schindler mengapresiasikan pekerja-pekerjannya yang turut serta memberikan ruang bagi orang orang Yahudi untuk beribadah.

Secara garis besar, dilema moral yang di rasakan oleh Oskar Schindler adalah fakta bahwa ia mempunyai bisnis yang ia ingin jalani untuk pemasukan pribadinya, namun disamping itu, ia juga harus melindungi pekerja pekerja nya dari bantaian partai Nazi di rezim itu. Schindler dipaksa untuk terus mempertahankan posisinya dan hubungannya dengan individu di partai Nazi, menjalankan bisnisnya yang secara hukum dapat dikatakan "salah", sembari melindungi orang orang Yahudi dari tangan individu Nazi dan memberikan makanan dan perlindungan bagi mereka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline