Lihat ke Halaman Asli

Fadia Arifah

Mahasiswa

Pendapat yang Ditulis dalam Sosial Media Facebook menjadi Perbincangan Pro dan Kontra Pada Masyarakat Kembang Janggut

Diperbarui: 1 Mei 2024   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 gambar hasil screenshot Facebook

Dalam beberapa waktu terakhir menjelang Hari Raya Idul Fitri di Kecamatan Kembang Janggut. Pada tiap tahunnya di bulan suci Ramadhan, pemuda-pemudi beramai-ramai mengadakan Gerakan Sahur tiap mendekati waktu sahur. Hal ini selalu menjadi pro  dan kontra pada masyarakat  sekitarnya karena Gerakan Sahur ini menggunakan sound system yang besar. Dimana pro dalam hal ini mereka memakluminya, karena menurut mereka  ini adalah sebuah partisipasi pemuda-pemudi disana dalam meriahkan suasana bulan suci Ramadhan. Lalu, pada kontra dalam hal ini mereka berpendapat bahwa hal yang dilakukan pemuda-pemudi disana adalah suatu hal yang mengganggu dan tidak pantas ada di bulan suci Ramadhan karena menggunakan sound system yang tidak wajar.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pro dan kontra pada tindakan pemuda-pemudi disana adalah tentang tawuran. Bertahun-tahun lamanya persoalan tawuran selalu menjadi keresahan untuk masyarakat yang ada disekitarnya. Hingga pada tahun ini adalah tahun yang paling langka karena tidak pernah ada terjadi  tawuran lagi. Namun, pada tahun ini yang menjadi pro dan kontra masyarakat adalah soal musik yang di setel dengan sound system tidak wajar (lagu dj).  

Beberapa tanggapan setuju dari masyarakat dalam postingan itu, "banyak mudharat nya daripada manfaatnya, apalagi di bukan suci ramadhan ini, banyak yang keberatan dengan musik-musik mereka yang tidak sesuai" ujar salah satu komentar. 

Beberapa komentar dalam postingan itu rata-rata menyetujui apa yang ditulis oleh penulis status, namun di kehidupan nyata ini menjadi perbincangan yang lebih banyak kontra nya. "Serba salah, dari dulu musiknya emang sering ini yang di setel tapi kenapa  sekarang jadi permasalahan? Apa karena tidak ada tawuran lagi, jadi mencari kesalahan-kesalahan pemuda-pemudi  yang ada disini" Ucap salah satu masyarakat.

Tidak hanya pro dan kontra yang terjadi, namun ada beberapa masyarakat juga memilih netral dalam perbedaan pendapat ini. Salah satu masyarakat berkomentar "tidak apa-apa ustadz, ini masalah pro dan kontra saya ada di bagian-bagian itu, antara tradisi dan niat baik ini ayo sementara kita belajar menerima perbedaan untuk kebaikan bersama, mungkin biar tidak menimbulkan komen-komen yang masing-masing merasa benar, kata nabi lebih baik memilih diam dengan dalilnya itu, bagus tapi tidak semua oramg bisa menerima argumen kita, ada banyak pendapat orang lain yang perlu diluruskan, hindari perdebatan dulu ya, sabar" tulisnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline