Menurut data Global Burden of Cancer Study (Globucan) yang dirilis oleh Word Health Organization (WHO), total kasus kanker serviks di dunia pada tahun 2020 mencapai 604.127 kasus dengan total kematian sebesar 341.831 kasus. Insidensi kanker serviks di dunia berkisar 13,1 per 100.000 wanita.
Kejadian kanker serviks yang tinggi di Indonesia menjadikan kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan besar dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi. Pada tahun 2020 World Health Organization (WHO) mencatat bahwa kejadian kanker serviks di Indonesia sejumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker dan menempati urutan kedua setelah kanker payudara.
Kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang disebabkan oleh terjadinya infeksi, yaitu infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV). Tingginya tingkat kematian akibat kanker serviks di Indonesia memerlukan intervensi melalui pencegahan primer (vaksinasi) yaitu dengan pemberian vaksinasi HPV. Vaksinasi ini telah dilakukan di Desa Genteng. Sebanyak 12 anak Perempuan kelas 5 MI di Desa Genteng mendapatkan vaksinasi HPV gratis demi mencegah kanker serviks.
"Sasarannya itu 8 orang di MI 1 dan 4 orang di MI 2" ungkap ibu bidan Ida selaku pelaksana vaksinasi HPV di Desa Genteng. Vaksinasi ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2023 dan dibantu oleh KKN Tematik UPI juga pihak MI. Sebelum vaksinasi diberikan, sosialisasi tentang vaksinasi HPV terlebih dahulu di paparkan oleh anggota KKN Tematik UPI.
Luthfi selaku anggota KKN Tematik UPI menjelaskan bahwa "Selama sosialisasi kami memaparkan informasi terkait penyakit kanker serviks, cara penularan, cara pencegahan, faktor peningkatan resiko hingga informasi terkait vaksinasi HPV itu sendiri"
(Dokumen pribadi, 2023)
Harapannya dengan diadakannya vaksinasi HPV ini dapat melindungi generasi bangsa dari kanker serviks serta menekan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia.