Menguasai retorika adalah hal penting dalam urusan dialog. Retorika yang baik bisa membuat Anda mengontrol percakapan, menarik perhatian audiens, dan memengaruhi apa yang mereka pikirkan. Jika Anda tidak menguasai retorika, tidak peduli seberapa bagus materi Anda atau betapa indah diksi katanya, hal itu tidak akan tersampaikan. Malah membuat bingung audiens bahkan mereka akan mengira Anda tidak menguasai materi. Dan salah satu penyebab seseorang tidak bisa menyampaikan materinya adalah rasa cemas. Ya, kecemasan dalam beretorika sangat berbahaya bagi pembicara.
Lalu, apa saja sih hal-hal yang dapat menyebabkan kecemasan tersebut? Dan bagaimana cara mengatasinya? Nah, artikel ini ditulis untuk menjelaskan secara retoris beberapa alasan utama serta solusi kunci untuk mengatasi kecemasan dalam beretorika.
Mengutip dari buku "Best Practice Humas (Public Relations) Bisnis Dan Pemerintah" karya Rachmat Kriyantono menyebutkan bahwa peneliti komunikasi Michael Beatty (1988) menyelidiki kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum. Ia menemukan lima faktor penting penyebab demam panggung serta solusi mengatasinya, yaitu:
1. Belum punya pengalaman
Situasi baru dan berbeda membuat kita cemas dan tidak nyaman. Jika Anda memiliki pengalaman berbicara di depan umum, rasa takut seperti ini akan berkurang.
2. Merasa diri rendah
Merasa bahwa orang lain lebih baik dalam berbicara dapat meningkatkan kecemasan Anda. Ketika Anda berpikir lebih positif tentang diri sendiri dan mempersiapkan diri secara matang, Anda akan merasa lebih percaya diri.
3. Merasa diperhatikan berlebihan
Kecemasan meningkat ketika Anda merasa menjadi pusat perhatian, misalnya saat berbicara di depan umum. Jadi buatlah diri Anda seperti hanya sedang mengobrol dan anggap audiens sebagai teman diskusi.
4. Merasa tidak related
Kecemasan meningkat ketika Anda merasa audiens tidak memiliki banyak kesamaan dengan Anda. Oleh karena itu, ketika berbicara di depan umum, tekankan kesamaan antara Anda dan audiens.