Lihat ke Halaman Asli

fadhlanrachman

Universitas Airlangga

Toleransi dan Perbedaan

Diperbarui: 8 Januari 2025   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Nick Fewings on Unsplash 

Perbedaan sudah menjadi salah satu aspek yang tidak bisa dihindari di kehidupan sesama manusia. Untuk menerima pendapat tersebut, seseorang perlu memiliki sikap yang bisa menerima perbedaan, yaitu sikap toleransi. Toleransi bukan hanya menerima perbedaan agama/keyakinan saja, toleransi diperlukan untuk menerima perbedaan pendapat, pandangan, perbuatan dan sebagainya.

Masyarakat mungkin sudah tidak asing mendengar kata "toleransi". Karena sejak zaman dahulu, toleransi sudah sering disinggung dan dibahas untuk menggambarkan perbedaan. Dengan saling toleransi, masyarakat bisa dengan nyaman untuk bersikap terbuka dan bebas mengespresikan diri mereka.

Menurut KBBI, Toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Adapun makna dari toleran sendiri adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Singkatnya toleransi adalah menghargai perbedaan.

Di zaman internet ini, sudah banyak orang yang dapat menerima perbedaan dengan orang lain dan menjadi orang toleran. Namun, tidak banyak juga orang menyalahgunakan sikap toleransi dan mencap seseorang lainya sebagai orang-orang intoleran. Banyak orang yang kerap kali menyerang dan tidak suka dengan perbedaan yang dimiliki orang lain. Dan lebih parahnya lagi, jika ada sesorang yang ingin dihargai karena memiliki prinsip yang berbeda, akan tetapi orang tersebut malah memaksakan prinsipnya kepada orang lain. Dengan keharusan menoleransi kebebasan berekspresi seseorang dan orang yang tidak setuju dicap sebagai sesorang yang intoleran. Padahal itu merupakan kebebasan berekspresi mereka untuk tidak setuju dan menghargai prinsip tersebut.

Oleh karena itu, toleransi perlu ditanamkan kepada masing-masing individu. Dengan menerima segala bentuk perbedaan, mencari tahu segala sesuatu yang tidak kita ketahui. Seseorang boleh tidak setuju d dengan keyakinan orang lain, tapi hanya sebatas diam dan tidak memerikan pendapat lain yang menyebabkan orang lain terganggu.

REFERENSI

kamus. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 8 Januari 2024, dari kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kamus

"Open Minded dan Paradox Toleransi. YouTube. diupload oleh Ferry Irwandi. 8 November 2022. https://www.youtube.com/watch?v=Y3z_485WMt0&t=43s

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline