Universitas Airlangga merupakan salah satu dari sekian banyaknya universitas yang berada di Jawa Timur. Sesuai riset QS World University Rankings, pada tahun 2023 Universitas Airlangga menempati posisi terbaik keempat pada kategori universitas terbaik di Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu universitas yang memiliki jumlah peminat yang tinggi di Indonesia.
Universitas Airlangga yang berlokasi di Surabaya terbagi menjadi tiga kampus yaitu Kampus A, Kampus B, dan Kampus C. kemudian, juga ada kampus yang berada di luar Surabaya yaitu Kampus Gresik, Kampus Lamongan, dan Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) yang berlokasi di Banyuwangi.
Adanya dorongan untuk dapat memfasilitasi mahasiswa dalam kemudahan kegiatan pembelajaran, mendorong Universitas Airlangga untuk terus-menerus berinovasi menciptakan keadaan pembelajaran yang berlangsung secara ideal dan efektif. Salah satunya adalah kemudahan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran antar kampus melalui transportasi umum gratis yang dikenal dengan Bus Flash.
Bus Fast Local Area Shuttle atau juga dikenal dengan Bus Flash merupakan satu dari banyaknya fasilitas yang dimiliki oleh Universitas Airlangga untuk memudahkan mahasiswa dalam perpindahan dari satu kampus ke kampus lainnya.
Saat ini, Bus Flash beroperasi mulai pukul setengah enam pagi sampai setengah enam sore. Adapun penumpang mayoritas yang menggunakan fasilitas ini adalah mahasiswa yang tengah melakukan Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) karena PDB hanya berlangsung di Kampus C yang berada di Gedung Nano Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin sehingga mahasiswa yang berada di Kampus A dan Kampus B membutuhkan Bus Flash untuk melakukan perpindahan dari kampus masing-masing menuju ruang PDB yang berada di Kampus C.
"Saya merasa terbantu dengan adanya Bus Flash ini karena saya dapat mengurangi pengeluaran biaya transportasi sehingga saya dapat berhemat" ujar Davania, selaku mahasiswa PDB yang turut merasakan manfaat adanya transportasi ini.
Selain itu, dengan jumlah mahasiswa yang banyak, tak sedikit mahasiswa berdesak-desakan untuk mengantre agar mendapatkan tempat duduk yang nyaman. "Karena ukuran bus yang tak begitu besar dan jumlah mahasiswa yang banyak, akhirnya banyak orang yang kemudian berdesak-desakan untuk masuk ke dalam bus dan mendapatkan tempat duduknya" ujar Davania.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H