Lihat ke Halaman Asli

Perencanaan Kredit dengan Kebijakan 5C dan 7P

Diperbarui: 12 November 2023   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FADHIL FIRANSYAH

  Perencanaan kredit adalah kegiatan yang menentukan tujuan dari pemberi kredit, bagaimana menetapkan sasaran, program dari berbagai sektor ekonomi mana yang akan diberikan kredit. Dengan demikian, perencanaan kredit merupakan kajian bagaimana dan akan ke arah mana penyaluran kredit ini dilakukan. Ada beberapa fungsi dari perencanaan kredit di antaranya sebagai pedoman dalam penentuan pemberian kredit sehingga terhindar dari spekulasi yang mungkin mengandung risiko kerugian dan Mengantisipasi terjadinya perubahan perencanaan yang disebabkan oleh perubahan di dalam tubuh lembaga pemberi kredit, maupun perubahan yang terjadi di luar lembaga, seperti politik, kebijakan bank, dan lain sebagainya.

  Sebagai contoh kita akan melakukan perencanaan kredit dengan kebijakan 5c dan 7p yang di mana kredit yang di ambil adalah KPR ( Kredit Pemilikan Rumah) Dalam pengertian lain, KPR adalah jenis pinjaman yang biasanya diberikan oleh bank atau lembaga keuangan kepada individu untuk membiayai pembelian rumah atau properti.

perencanaan kredit dengan kebijakan 5c dan 7p :

     Aspek 5c:
1. Character (Karakter) : Fira adalah seorang profesional dengan karakter yang kuat. Dia dikenal dalam masyarakat sebagai seorang individu yang jujur, dapat diandalkan, dan selalu mematuhi komitmen.
2. Capacity (Kemampuan): Bank Agas telah menganalisis secara teliti kemampuan keuangan Fira. Dengan gaji yang stabil dan histori kredit yang baik, Fira memiliki kemampuan untuk membayar angsuran kredit perumahan yang diajukan.
3. Capital (Modal): Fira telah menyediakan modal sendiri untuk membantu membiayai pembelian rumah. Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap investasi ini dan mengurangi risiko bagi bank.
4. Condition (Kondisi): Perekonomian di daerah Fira berada dalam kondisi yang stabil, dan sektor properti sedang berkembang.
5. Collateral (Agunan): Rumah yang akan dibeli oleh Fira akan dijadikan jaminan untuk kredit perumahan ini. Rumah ini memiliki nilai yang layak dan dapat dijual kembali dengan harga yang tinggi jika diperlukan.

     Aspek 7P:
1. Personality (Kepribadian): Fira adalah individu yang dapat diandalkan, memiliki rekam jejak yang baik, dan selalu mematuhi kewajibannya.
2. Party (Pihak Terkait): Bank Agas telah menilai mitra bisnis Fira, termasuk pengembang properti yang memiliki reputasi yang baik dan telah menjalin kerja sama yang sukses sebelumnya.
3. Purpose (Tujuan): Fira ingin membeli rumah sebagai tempat tinggal dan juga sebagai investasi jangka panjang.
4. Prospect (Prospek): Dalam jangka panjang, prospek investasi properti di daerah tersebut terlihat sangat menguntungkan, dengan pertumbuhan nilai properti yang konsisten.
5. Payment (Pembayaran): Fira telah memberikan rincian jelas tentang sumber pendapatan dan kemampuannya untuk membayar angsuran kredit tepat waktu.
6. Profitability (Profitabilitas): Investasi ini diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang berkat pertumbuhan nilai properti yang stabil.
7. Protection (Perlindungan): Bank Agas telah menyusun perjanjian yang melindungi kedua belah pihak dalam transaksi ini dan mengurangi risiko yang mungkin timbul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline