Lihat ke Halaman Asli

Meniti Hidup dari Tempat Hiburan Malam

Diperbarui: 21 Juni 2023   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di kota-kota besar seperti kota Bandung industri pekerjaan rasanya tidak ada waktu istirahatnya, iya itu semua terjadi karena kebutuhan hidup manusia dalam bekerja. 

Salah satunya adalah industri hiburan malam, dari namanya saja industri ini sudah indentik dengan kata malam, dan sudah pasti kalau kegiatan industri ini dimulai ketika malam hari disaat masyarakat umum beristirahat akan tetapi industri ini baru saja dimulai.

Kali ini penulis berkesempatan berbagi cerita bersama salah satu pekerja di industri tersebut, khususnya industri hiburan. Wina (29) salah seorang sales promotion girl dalam peran nya berbagi cerita bagaimana pekerjaan ini dapat menghidupi diri beserta keluarga nya dalam dua tahun kebelakang.

Dimulai dari jam masuk pukul tujuh malam dimana saat itu orang lain pada pekerjaan normal mungkin baru sampai dirumah dan bercengkrama dengan keluarga. Tetapi berbeda dengan yang wina jalani saat ini, ia sudah harus ada dilokasi hiburan malam yang sudah ditentukan oleh manager lapangan atau atasan nya dalam bekerja dihari tersebut.

Memulai pekerjaan dengan menjajakan produk minuman keras kepada para pengunjung baik pria dan wanita ia lakoni demi mencapai target harian penjualan yang harus terpenuhi untuk menyelesaikan pekerjaan hari itu, tidak jarang penolakan karena produk yang tidak sesuai dengan selera pengunjung sering wina temui.

Selain itu tantangan selanjutnya dalam menjalani pekerjaan sebagai sales promotion girl khususnya di tempat hiburan malam adalah berparas cantik dan berpakaian menarik, semua dilakukan untuk menarik minat pengunjung dalam menjual produk. 

Kepandaian dalam komunikasi menawarkan produk juga dapat menjadi nilai lebih untuk mempermudah pekerjaan. Wina harus menjajakan produk kepada setiap pengunjung laki-laki sembari sedikit menggoda mereka secara verbal, tidak lain ini bertujuan untuk memudahkan pekerjaan mereka.

Sedangkan dalam berpakaian wina bercerita kalau mereka mendapatkan seragam dari perusahaan tempat mereka bekerja "ada seragam nya, tapi ya gitu lah ya seragam nya minim tapi tetep sopan, cuman lebih pendek dan ketat aja seragamnya". Dan tidak lupa berdandan ria dengan segala peralatan mulai dai bedak, lipstick, parfume semua hal tersebut tidak wajib namun dilakukan namun terasa kurang jika tidak dilakukan.

Pekerjaan malam dalam industri hiburan malam yang dilakoni oleh wanita kerap mendapatkan stigma negatif dari masyarakat, akan tetapi menurut wina Wanita dengan usia 29 tahun dan 2 buah hati ini mengaku tidak merasa keberatan dengan pekerjaan ini karena tidak ada pekerjaan lain. 

Tidak lain harapan dari seorang ibu hanyalah untuk menafkahi sang buah hati supaya dapat hidup layak kedepanya "pasti ada sangkaan seperti itu dari orang lain, tapi kita berusaha tidak mendengar dan focus kepada pekerjaan yang kita kerjakaan saat ini aja, karena kita hanya cari nafkah buat hidup kan"

Kota besar sekelas Bandung memang menjadi tujuan para pelancong untuk mengadu Nasib dari kampung halaman, tanpa skil dan Pendidikan yang mempuni terkadang menutup mereka untuk mencari kerja yang lebih cocok untuk diri mereka, alasan tersebut juga yang menjadikan wina tetap ada dipekerjaan ini walau mereka sudah mengakui jika pekerjaan ini membawa efek kurang baik bagi Kesehatan hidup mereka karena tidak teraturnya jam kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline