Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai seharusnya Presiden Jokowi menegur Walikota Medan, Bobby Nasution jika merasa ada kesalahan dalam memimpin daerah. Walaupun suami Kahiyang Ayu Ini adalah mantunya sendiri, tetapi kalau ada kepala daerah yang melakukan kesalahan dalam memimpin daerahnya, Jokowi harus menegurnya.
"Teguran yang dilakukan presiden terhadap Bobby Nasution juga beralasan. Sebab, tidak seharusnya dana APBD mengendap di bank," kata Jamaluddin kepada wartawan, Jumat (16-09-2021). Kalau dana APBD Kota Medan mengendap dikuatirkan pembangunan kota Medan akan melambat.
"Kasus mengendapnya APBD Kota Medan di bank bukan lagi rahasia. Bahkan kesannya hal itu seolah-olah itu bukan suatu pelanggaran. Karena itu, presiden juga harus menegur keras semua kementerian, gubernur, bupati dan walikota yang melakukan hal yang sama," tambah Jamaluddin Ritonga.
Jokowi sendiri pernah secara spesifik menyebut serapan APBD Kota Medan. Saat ini, APBD Kota Medan yang mengendap di bank sebesar Rp 1,8 triliun. "Yang paling besar di Medan. Nanti dicek," kata Jokowi saat rapat bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara.
Untuk apa dana APBD Kota Medan dihemat-hemat, seperti kata Jamaluddin Ritonga, hal itu dapat memperlambat pembangunan di Medan. Jangan-Jangan Bobby Nasiton memperlakukan uang APBD, seperti uang pribadinya sendiri, harus dihemat-hemat. Ini kan uang negara Pak Wali? Harus digunakan/dipakai untuk pembangunan kota, supaya masyarakat Medan menjadi sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H