Walaupun Jokowi telah menyatakan tidak tertarik dengan tiga periode masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, tetapi para pendukung mantan Walikota Solo ini terus bergerak, supaya Jokowi bisa tiga periode.
Mereka tetap mengangkat keberhasilan Jokowi. Tetapi menyembunyikan kegagalan sosok yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta itu.
Bahkan pengamat politik Bahkan pengamat politik Muhammad Qodari telah lama mengukuhkan pasangan Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024.
Untuk mensukseskan Joko Widodo tiga periode MPR-RI harus mengamandemen Undangan-Undangan Dasar 1945 yang terkait dengan masa jabatan Presiden.
Partai Demokrat Indonesia Perjuangan sebagai pendukung utama Joko Widodo telah menolak tiga periode. Hal ini ditegaskan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Sikap tegas Megawati ini disampaikan saat peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam'. Acara peluncuran buka ini dilakukan secara online di YouTube, kemarin. Acara dihadiri jajaran pengurus PDIP, dari pusat sampai daerah.
Presiden kelima itu menegaskan, undang-undang sudah jelas masa jabatan presiden hanya dua periode. "Aturan mainnya sudah ada, memangnya presiden bisa langsung mengubah keputusan secara konstitusi? Kan tidak," kata putri dari Soekarno itu.
Sikap tegas Megawati Menolak masa jabatan Presiden tiga periode itu didukung oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. M dan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan, bosnya sengaja menyinggung tentang wacana presiden tiga periode karena Mega ingin menegaskan sikap politiknya terhadap prinsip-prinsip konstitualisme yang disepakati dalam UUD 1945. Yaitu, masa bakti presiden dua periode itu dianggap cukup ideal, dan tidak perlu lagi ditambah hingga tiga periode.
Kalau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Ketua Umumnya sudah menolak maka wacana presiden tiga periode dianggap selesai atau case close.
Hanya para pendukung Jokowi dan para pencari muka yang terus mengompori. Mereka ingin terus berkuasa dan mengambil keuntungan pribadi atau kelompok jika Jokowi terus berkuasa.
Dengan case close ini hilanglah harapan para pendukung dan para pencari muka supaya Jokowi periode. Walaupun mereka masih terus mencoba mengompori.