Lihat ke Halaman Asli

Fadhillah Piliang

Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah

Laporan LHKPN Harta Kekayaan Luhut dan 70,3% Penjabat Negara Malah Naik Selama Pandemi

Diperbarui: 12 September 2021   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan (Instagram.com/luhut.panjaitan)

Rakyat lapar selama pandemi. Mereka yang terkena imbas langsung pandemi. Ada yang dipecat dari pekerjaannya, tidak bisa jualan dan sebagainya
Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Harta Kekayaan Menko asal Sumatera Utara ini justru naik 67,7 miliar rupiah.
Hal ini diketahui dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dalam laman http://www.elhkpn.kpk.go.id/ pada 2020-2019 yang dilaporkan secara periodik. Berdasarkan laporan periodik 2020 yang disampaikan pada 25 Maret 2021, total harta Luhut saat ini mencapai Rp 745.188.108.997 atau Rp 745 miliar rupiah.
Luhut Binsar Panjaitan juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 3.382.794.000. Beliau juga tercatat memiliki surat berharga sejumlah Rp 106.164.485.850. Sementara itu, Luhut juga tercatat miliki kas setara  senilai Rp 194.009.888.867.
Selain kenaikan harta kekayaan Luhut Binsar Panjaitan, ironisnya sebanyak 70,3% penjabat negara naik harta kekayaannya selama pandemi Covid-19.
Rakyat miskin semakin bertambah miskin karena kena imbas langsung pandemi Covid-19, tetapi para penjabat negara justru bertambah kaya.
Apakah selama Pandemi ini, mereka hanya memikirkan dirinya sendiri? Sehingga bertambah kaya selama Pandemi? Atau bahkan banyak oknum-oknum penjabat mengambil keuntungan pribadi dari adanya Pandemi Covid-19.
Kita lihat ada penjabat sekelas Menteri yang ditangkap karena korupsi uang Bansos yang seharusnya untuk rakyat miskin.
Belum lagi Penjabat dibawahnya dari oknum Gubernur, Walikota/Bupati hingga Kepala Desa dan lurah mengambil keuntungan pribadi dengan adanya Pandemi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline